Fakta Ratusan Semut Api Berbisa yang Gegerkan Warga Jepang

Jakarta, CNN Indonesia --

Warga yang tinggal di sekitar Dermaga Aomi, Tokyo, Jepang dikejutkan dengan munculnya ratusan semut api berbisa pada 19 Juni 2020 lalu. Para peneliti Negeri Sakura itu pun mengkonfirmasi bahwa setidaknya ada 200 semut api yang dinilai sangat berbisa.

Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan bahwa ratusan semut tersebut bermigrasi dari wilayah Amerika Selatan dan tidak ada satupun sarang yang ditemukan, seperti dilansir kantor berita NKH Japan.

Semut api sendiri adalah salah satu genus Solenopsis. Panjang semut pekerja mencapai 3 mm sedangkan panjang ratu semut mencapai 6 mm. Jenis semut ini berwarna cokelat agak kemerahan. Serangga ini biasanya hidup dalam koloni yang jumlahnya sampai 100 ribu ekor.


Tiap koloni semut api dipimpin oleh ratu semut yang menghasilkan telur antara 150 sampai 200 telur setiap hari. Mereka membuat gundukan tanah yang tingginya dapat mencapai satu meter.

Ciri-ciri semut api ialah pinggang antara perut dan dada dapat dilihat dengan jelas. Lalu masing-masing antena memiliki 10 segmen dan mereka tidak memiliki gigi atau bisa juga disebut propodeal.

Ada dua jenis semut api yang dinilai merupakan 'malapetaka' bagi masyarakat yang tinggal di Amerika Selatan yaitu Solenopsis invicta dan Solenopsis richteri, seperti dikutip Medical News Today.

Semut Solenopsis Invicta

Semut ini berasal dari Amerika Selatan dan telah menjajah setidaknya 13 negara bagian di AS. Panjangnya kurang dari satu inci dan berwarna merah kecokelatan. Spesies ini umumnya dikenal sebagai semut api merah impor.

Mereka membangun gundukan selebar 18 inci. Gundukan-gundukan ini sering ditemukan di rerumputan atau hamparan taman dan mereka memakan hewan serta beragam buah dan sayuran.

Solenopsis invicta menggunakan racunnya untuk membuat mangsa mereka tak berdaya. Bahkan mereka dapat mengerahkan ratusan anggota untuk membunuh penyu.

Semut Solenopsis Richteri

Spesies semut ini juga merupakan hewan asli dari Amerika Selatan yang dikenal sebagai semut api hitam impor. Semut api berwarna hitam ini hanya melakukan perjalanan ke beberapa negara bagian di Pantai Teluk dan Tenggara termasuk ke daerah Texas, Mississippi, dan Alabama.

Mereka juga membangun gundukan tetapi gundukannya cenderung lebih besar dibanding Solenopsis invicta. Biasanya mereka akan terus menyerang sampai korbannya meninggalkan gundukan.

Dampak Sengatan Semut Api

Racun semut api adalah campuran dari 46 protein. Pada kebanyakan orang, sengatan hanya menyebabkan iritasi kulit ringan.

Namun, ada pengujian racun semut api baru-baru ini yang menunjukkan bahwa racun itu mempengaruhi sistem saraf. Sebab, tak sedikit orang yang mengeluhkan mengalami gejala halusinasi setelah menerima gigitan semut ini.

Sengatan semut api biasanya dimulai dengan rasa sakit seperti tercubit hingga terbakar. Rasa nyeri tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik saja.

Sengatan semut itu menghasilkan tanda khusus dari sengatan serangga lainnya yaitu muncul luka melepuh berisi nanah berbentuk bulat mirip jerawat.

Terkadang di area sengatan juga timbul pembengkakan disertai gatal yang intens. Berikut gejala-gejala yang membutuhkan bantuan medis setelah menerima sengatan semut api:

1. Kesulitan bernafas
2. Pusing
3. Pembengkakan pada lidah atau tenggorokan
4. Linglung
5. Hilang kesadaran

(din/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3fYlLeX

June 26, 2020 at 08:09AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Fakta Ratusan Semut Api Berbisa yang Gegerkan Warga Jepang"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.