Penumpang kereta api (KA) di wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8 Surabaya, tercatat meningkat pada H-6. Jumlah penumpang kereta api jarak jauh/menengah dikatakan mencapai 23.559 orang.
Manager Humas PT KAI Daops 8 Surabaya, Suprapto, mengatakan lonjakan penumpang telah terjadi sejak H-7 atau Rabu (29/5). Menurut catatan, pada 26 Mei jumlah penumpang kereta api sempat meningkat pada 26 Mei sebanyak 18.614 orang, lalu turun pada 27 Mei 14.813 orang, kembali naik pada 28 Mei 15.693 orang, dan 29 Mei naik menjadi 22.546.
"Jumlah penumpang pada masa pra-lebaran ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan mulai pada Rabu, 29 Mei 2019, H-7," kata Suprapto.
Suprapto menyebut jumlah penumpang akan terus meningkat hingga H-1 Lebaran atau Sabtu (4/6). Hal tersebut dinilai berdasarkan daftar okupansi pemesanan tiket.
Puncak pergerakan penumpang diprediksi terjadi pada H-4 atau 1 Juni 2019 sebab dikatakan okupansi pada hari itu sudah 90 persen. Artinya kapasitas 26.520 tiket yang disediakan setiap harinya sudah terjual 23.889 tiket.
Suprapto mengatakan di Daops 8 angka tiket KA reguler dan KA tambahan yang terjual, pada periode keberangkatan H-5 Jumat (31/5) hingga H-10 (16/6), berjumlah 427.800 tiket atau 79 persen dari total persediaan.
Jumlah pemesanan tiket KA tersebut, didominasi pemesanan masa setelah lebaran. Hal ini, kata dia berarti telah memasuki masa arus balik.
"Ini bisa terlihat dari lonjakan pemesanan tiket untuk keberangkatan KA pada H Lebaran kedua, 6 Juni 2019 sampai H+3, 9 Juni 2019, rata-rata mencapai 90 persen. Yang terjual pada 6 Juni 2019 sebanyak 23.796 tiket," kata dia.
Menurutnya, tingginya jumlah penumpang lebaran KA jarak jauh/menengah, terjadi pada masa arus balik di wilayah PT KAI Daops 8 Surabaya ini, disebabkan karena wilayah Daops 8 Surabaya merupakan daerah tujuan dari pemudik.
Sementara total tiket untuk 83 KA jarak jauh, menengah dan reguler, ditambah 8 KA tambahan yang beroperasi selama masa angkutan lebaran dari H-5 hingga H+10 adalah 543.784 tiket.
Bandung
Di Terminal Bus Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, jumlah penumpang mengalami lonjakan hingga 5 persen pada H-6 Lebaran 2019. Sebanyak 3.089 penumpang telah diberangkatkan dari terminal tipe A tersebut.
Kepala Terminal Cicaheum Bandung, Roni Hermanto, mengatakan, peningkatan jumlah penumpang terlihat dari data tahun sebelumnya. Di mana pada H-7 Lebaran pada 2018 tercatat sebanyak 2.945 penumpang.
"Kami memberangkatkan 3.089 orang. Berarti ini naik 5 persen dari tahun 2018 yang berjumlah 2.945 orang," kata Roni saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kamis.
Pada H-6, Roni berkata terlihat ada penumpukan penumpang untuk jalur Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) khususnya tujuan Tasikmalaya dan Pangandaran.
"Tadi sempat terlambat armadanya karena ada kemacetan di jalur selatan khususnya di Limbangan. Tapi sudah kita atasi semua," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jumlah armada bus yang dipersiapkan untuk angkutan Lebaran di Terminal Cicaheum berjumlah 203 unit. Dengan rincian 86 AKAP, 82 AKDP, 20 bus bantuan Damri dan 15 bus cadangan AKAP dan AKDP.
"Untuk hari puncaknya, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi tahun demi tahun, Terminal Cicaheum itu terjadinya pada H-3 atau H-2," kata Roni.
(frd)
http://bit.ly/2QyxyFr
May 31, 2019 at 01:18AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lonjakan Penumpang Bus dan KA Terjadi di Surabaya dan Bandung"
Posting Komentar