Mutia Fauzia (25 tahun), perantau asal Yogyakarta terpaksa membeli tiket kereta api untuk pulang kampung demi merayakan lebaran bersama keluarganya. Padahal, ia terbiasa menggunakan moda transportasi udara untuk mudik.
"Tahun lalu pulang pergi Jakarta-Yogyakarta bisa Rp800 ribu naik pesawat, sekarang bisa Rp2 juta lebih," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/5).
Sementara, dengan kereta api, ia hanya perlu merogoh kocek Rp900 ribu untuk pergi ke Yogyakarta dan kembali lagi ke Jakarta. Ia sengaja memilih moda transportasi yang lebih murah lantaran dana yang dialokasikan untuk mudik sebesar Rp2 juta.
"Sekitar Rp1 juta untuk transportasi dan Rp1 juta buat beli oleh-oleh. Jadi kalau tetap naik pesawat tidak bisa beli kue lebaran untuk oleh-oleh," terang Mutia.
Keputusan yang sama diambil oleh Annisa Sulistyo (28 tahun). Salah satu karyawan swasta di ibu kota ini juga merasa harga tiket pesawat semakin mencekik dompetnya.
Jika menggunakan pesawat, dana yang harus ia keluarkan untuk sekali jalan saja mencapai Rp1 juta-Rp1,2 juta ke Solo. Berbeda 180 derajat dengan tahun lalu, di mana angka tersebut sudah termasuk pergi ke Solo dan kembali lagi ke Jakarta.
"Saya menyiasati untuk menggunakan kereta api dari Jakarta ke Solo dengan harga tiket kelas eksekutif Rp370 ribu dan pulang menggunakan pesawat sekitar Rp1 juta. Jadi, total hanya Rp1,37 juta," cerita Annisa.
Sebab, jika ia ngotot menggunakan pesawat untuk pulang-pergi Jakarta - Solo, maka ia perkirakan total dana yang harus dikeluarkan lebih dari Rp2 juta. "Sayang juga uang habis banyak untuk tiket saja, lebih baik diberikan sebagai tunjangan hari raya (THR) buat keluarga," katanya.
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan masyarakat perlu menghemat kebutuhan mudik jika kekeh ingin menggunakan pesawat di tengah mahalnya harga tiket saat ini. Bila tidak, maka total pengeluaran mudik akan membengkak.
"Kemungkinan perlu ada pengeluaran mudik yang dikurangi, contoh angpao lebaran, baju baru, atau kegiatan rekreasi selama di kampung halaman," tutur Mike.
Jika setelah dihemat dana yang dibutuhkan tetap melebihi anggaran yang disediakan, maka sebaiknya masyarakat mencari alternatif moda transportasi lain seperti kereta api dan bus.
[Gambas:Video CNN]
Tak hanya itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang diberikan oleh sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan demikian, uang yang sebelumnya dialokasikan untuk membeli tiket bisa dialihkan pemenuhan kebutuhan lainnya, seperti beli oleh-oleh.
"Masyarakat yang membutuhkan bisa membuka portal mudik gratis bersama BUMN 2019, kemudian laman tersebut akan menyuguhkan daftar 24 BUMN beserta jadwal mudik berupa kota asal, kota tujuan, dan waktu keberangkatan," papar Mike.
Ia berpendapat fenomena mahalnya tiket pesawat tak akan menyurutkan niat masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Mike melihat tradisi mudik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.
"Budaya silaturahmi ini sebenarnya sangat baik, hanya saja masyarakat perlu bijaksana mengatur keuangannya agar terhindar dari masalah," katanya.
Masyarakat disarankan tak menggunakan gajinya untuk membiayai kebutuhan mudik, apalagi berutang. Sumber dana yang dialokasikan untuk mudik sebaiknya dari THR.
"Tapi THR juga sebaiknya tidak dihabiskan seluruhnya untuk kebutuhan mudik," tegas Mike.
Rajin Cari Promo
Senada, Perencana Keuangan Zielts Consulting Ahmad Gozali menuturkan masyarakat perlu pintar-pintar menyiasati mahalnya tiket pesawat agar biaya mudik tak menggelembung. Salah satu caranya dengan mencari promo sejak beberapa bulan sebelum bulan ramadan.
"Rajin-rajin deh cari promo atau berburu tiket sejak beberapa bulan sebelumnya, tiket pesawat yang mahal bisa lebih murah dengan promo," ujar Ahmad.
Dia juga menyarankan agar masyarakat telah mempersiapkan kebutuhan mudik sejak lama. Bukan mendadak mendekati lebaran.
Jangan lupa, masyarakat juga wajib punya anggaran rutin tahunan untuk mudik dengan menabung sejak jauh-jauh hari. Jadi, tak semua kebutuhan mudik berasal dari THR.
"THR kan baru cair dua minggu sebelum lebaran, padahal promo tiket biasanya harus dibeli beberapa bulan sebelumnya," jelas dia.
Sementara, Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Assad memberikan opsi lain dengan menggunakan mobil pribadi untuk tujuan pulau Jawa. Seperti diketahui, tol Jakarta-Surabaya sudah bisa digunakan untuk mudik tahun ini.
"Bisa patungan juga ajak teman-teman lain misalnya yang tujuannya hampir sama, nanti bisa patungan bensin dan uang tol," tutur Tejasari.
Ia mencontohkan tarif tol yang harus dibayar sekitar Rp300 ribu dan bensin Rp300 ribu, sehingga total kebutuhan mudik Rp600 ribu. Jika satu mobil berisi enam orang, maka pengeluaran per orang bisa dihemat menjadi hanya Rp100 ribu saja.
"Kalau sendirian memang mahal, tapi tetap lebih murah dibandingkan pesawat yang mungkin sampai Rp1 juta," ucapnya.
Namun, jika sudah berkeluarga otomatis semua biaya akan ditanggung oleh kepala keluarga. Jika dihitung, sambung Tejasari, tetap lebih murah daripada naik pesawat.
"Anggap saja sedang rekreasi, dibandingkan pesawat tetap lumayan bedanya," imbuh dia.
Ilustrasi mudik. (CNN Indonesia/Safir Makki).
|
Di sisi lain, masyarakat mungkin akan kesulitan jika menempuh jalur darat untuk tujuan Pulau Sumatra, Kalimantan, atau Sulawesi. Pasalnya, jarak tempuh akan jauh lebih lama dibandingkan dengan pesawat yang hanya memakan waktu kurang dari tujuh jam.
"Sulit diakalin kalau di luar Pulau Jawa karena kalau tidak naik pesawat waktu tempuhnya lama sekali," katanya.
Salah satu cara untuk menyiasatinya ialah membeli tiket pesawat dengan mencicil atau berutang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban pengeluaran mudik.
Namun, Tejasari menyarankan masyarakat mencari cicilan dengan jangka waktu singkat, misalnya tiga sampai enam bulan saja. Dengan begitu, utang mudik tak menumpuk sampai tahun berikutnya.
(aud/bir)
http://bit.ly/2EIzGWp
May 31, 2019 at 01:30AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tips Siasati Mudik di Tengah Mencekiknya Harga Tiket Pesawat"
Posting Komentar