Menyimak 'Tetes Darah' Terakhir Tottenham Hotspur

Jakarta, CNN Indonesia -- Tottenham Hotspur di ujung tanduk dalam perjalanan mereka di ajang Liga Champions. Namun situasi sulit itu justru berpotensi memunculkan kekuatan terbaik Tottenham Hotspur saat menghadapi Ajax Amsterdam.

Tottenham bernasib kurang baik lantaran mereka menjamu Ajax dalam kondisi terburuk. Kelelahan, cedera, dan larangan bermain pada sejumlah andalan membuat Tottenham akhirnya kalah dengan skor 0-1 di stadion baru mereka.

Kekalahan 0-1 dari Ajax di leg pertama tersebut termasuk yang patut disyukuri oleh Mauricio Pochettino. Karena dari penguasaan pertandingan dan penciptaan peluang, Ajax layak pulang dengan kemenangan lebih dari satu gol.

Dengan hanya tertinggal 0-1, laga leg kedua hanya condong sedikit ke arah Ajax Amsterdam. Masih ada peluang terbuka bagi Tottenham untuk mencuri kemenangan.

Kehadiran Son Heung-min yang absen di leg pertama jelas bakal memberikan perbedaan besar bagi lini depan Tottenham Hotspur. Son Heung-min bisa memberikan ancaman lewat kecepatan dan daya ledaknya di lini belakang lawan.

Jan Vertongen mengalami cedera kepala pada leg pertama. (Jan Vertongen mengalami cedera kepala pada leg pertama. (REUTERS/Dylan Martinez)
Melihat bagaimana penampilan Son Heung-min ketika menghadapi Manchester City, Ajax mesti berhati-hati. Son Heung-min tidak bisa dibiarkan mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan karena itu berarti ancaman untuk mereka.

Tottenham berada di periode terburuk dalam lima laga karena hanya mampu meraih satu kemenangan. Tottenham didera keletihan dan kelelahan lantaran menjalani banyak pertandingan. Namun hal tersebut akan berbeda jauh dengan kondisi Tottenham saat ini.

Kesalahan yang dilakukan Arsenal dan Manchester United sedikit meringankan beban Tottenham di Liga Inggris. Tottenham kini ada di posisi keempat dengan keunggulan tiga poin plus delapan gol dari Arsenal yang ada di peringkat kelima. Butuh keajaiban besar bagi Arsenal untuk bisa menyusul perolehan poin Tottenham.

Dengan kondisi tersebut Tottenham bisa mengerahkan seluruh tenaga yang tersisa untuk menghadapi Ajax di Amsterdam. Bagi Tottenham, peluang untuk bisa lolos ke final Liga Champions belum tentu akan langsung datang dalam 2-3 musim ke depan.

Nothing to Lose

Dalam laga leg pertama Tottenham jelas terlihat demam panggung. Mereka yang terlalu berhati-hati bermain di markas sendiri malah akhirnya didominasi oleh Ajax yang bermain dengan riang gembira.

Ajax mendominasi penguasaan bola tanpa bisa dicegah oleh lini tengah Tottenham sepanjang permainan.

Bila ingin mengubah keadaan, Eric Dier dan kawan-kawan harus merusak aliran bola di lini tengah. Frenkie De Jong, Donny van de Beek dan gelandang-gelandang Ajax lainnya tidak boleh dibiarkan menguasai bola terlalu lama.

Jika bisa merusak dominasi Ajax di lini tengah, maka Tottenham tidak perlu menghawatirkan kecepatan Hakim Ziyech atau David Neres di sisi lapangan.

Dalam laga ini, Tottenham juga jelas harus meredam emosi. Kebodohan yang mereka perlihatkan ketika kalah 0-1 dari Bournemouth jelas tidak boleh terulang.

Sangat sulit membayangkan Tottenham masih berharap menang bila kembali mendapat kartu merah, bahkan sampai dua buah, seperti ketika berduel lawan Bournemouth.

Ajax Demam Panggung

Melihat Ajax datang dengan bekal kemenangan 1-0 di markas lawan, bayangan yang ada adalah Ajax bakal lebih mudah melenggang ke partai final. Namun dengan skuat minim pengalaman, laga leg kedua masih terbilang berat bagi Ajax Amsterdam.

Ajax baru saja menjalani laga penuh tensi di final Piala Belanda yang akhirnya bisa mereka menangkan. Meski motivasi mereka naik usai jadi juara, Ajax tentunya akan tetap akan mengalami kelelahan dari segi fokus bertanding.

Menyimak 'Tetes Darah' Terakhir Tottenham HotspurTottenham kalah 0-1 dari Ajax di kandang sendiri. (REUTERS/Dylan Martinez)
Di dalam pikiran Ajax, meski mereka terus membantah, kini sudah terbayang laga final Liga Champions. Mereka dibebani tuntutan untuk tak membuat kesalahan yang bisa berdampak pada ketegangan dan peluang terjadinya kesalahan.

Dalam rekor kandang Ajax di Liga Champions, Frenkie de Jong dan kawan-kawan bermain 'buruk' di kandang bila dibandingkan dengan aksi tandang mereka.

Dari tiga pertandingan terakhir yang dilalui, Ajax hanya meraih dua hasil imbang dan satu kekalahan tanpa pernah menang. Catatan ini yang bisa membuat Tottenham lebih percaya diri menatap leg kedua ini.

Selain itu Tottenham juga bisa lolos dengan kemenangan 2-1, 3-2, dan seterusnya. Sajian permainan terbuka sangat memungkinkan Tottenham menang dengan banyak gol.

Ajax memang ada di atas angin, namun Tottenham punya peluang untuk merebut tiket final yang nyaris ada di genggaman Ajax. (har)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VnWLYS

May 08, 2019 at 09:35PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Menyimak 'Tetes Darah' Terakhir Tottenham Hotspur"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.