Lima program prioritas pada 2020 mencakup pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan dengan total dana sebesar Rp148,8 triliun, infrastruktur dan pemerataan wilayah dengan total dana sebesar Rp73,5 triliun, nilai tambah sektor riil, industrialisasi, dan kesempatan kerja dengan total dana sebesar Rp15,2 trilun. Kemudian ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup dengan total dana sebesar Rp42,5 triliun, serta stabilitas pertahanan dan keamanaan dengan total dana sebesar Rp45,1 triliun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan lima program prioritas itu untuk mendukung arah kebijakan makro tahun 2020 yaitu meningkatkan pertumbuhan potensial Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan.
"Kami sangat paham bahwa tahun ini merupakan tahun pertama untuk rencana jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024, sehingga kami harapkan RKP 2020 maupun APBN 2020 benar-benar mencerminkan masa transisi tersebut," kata Bambang, Selasa (30/4).
Ia memaparkan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,3 persen-5,6 persen. Pertumbuhan ini masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang dipatok tumbuh di atas 5 persen.
"Lalu, investasi tumbuh di atas 7 persen, ekspor bisa dipertahankan tingkat pertumbuhannya di sekitar 5,5 sampai 7 persen," imbuhnya.
Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) ditargetkan sebesar 4,8 persen-5,1 persen. Meski TPT membaik di tahun 2018 menjadi 5,34 persen namun hal ini masih menyisakan tantangan lantaran masih ada 7 juta angkatan kerja yang menganggur. Oleh sebab itu, ia mendorong penciptaan lapangan kerja guna menekan angka pengangguran.
"Tahun lalu perkiraan penciptaan lapangan kerja hampir 3 juta. Tahun ini kami harapkan angkanya tidak berbeda jauh. Penciptaan lapangan kerja harus diupayakan tiap tahun dan sumber penciptaan lapangan kerja adalah investasi," jelasnya.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditargetkan mencapai 72,5, lalu tingkat kemiskinan bisa mencapai 8,5 persen-9 persen, dan indeks Gini Rasio sebesar 0,375-0,380.
Ia melanjutkan tahun depan pemerintah memasukkan aspek kebencanaan dalam RKP. Sebab, berkaca dari tahun lalu, Indonesia mengalami banyak bencana alam, baik gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir, kekeringan, dan tanah longsor.
"Ini harus dilihat lebih dari sekadar tanggap darurat, tetapi harus melihatnya dari segi yang lebih luas. Kami harus mempersiapkan baik masyarakat, mitigasi, dan tetap menjaga kemampuan tanggap darurat serta proses pemulihan atau rekonstruksi," jelas dia.
[Gambas:Video CNN] (ulf/agi)
http://bit.ly/2ZN5XUZ
May 01, 2019 at 10:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Anggarkan Rp325 T untuk Program Prioritas 2020"
Posting Komentar