Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan pergerakan IHSG akan di area 6.200-6.300, seperti beberapa hari terakhir. Secara teknikal, indeks berada dalam tren penurunan.
"Sehingga, kami proyeksikan IHSG masih akan mengalami tekanan aksi jual dengan support resistance 6.294-6.365," papar Lanjar dalam risetnya.
Namun demikian, investor masih bisa mengonsumsi beberapa saham blue chip yang memang liquid di pasar. Jika saham itu dijual, akan selalu ada investor yang siap membeli.
Beberapa saham tersebut, misalnya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Saham HMSP tercatat naik 1,63 persen ke level Rp3.120 per saham kemarin, sedangkan Gudang Garam terkoreksi 0,61 persen di level Rp77.725 per saham.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melihat pasar saham Indonesia memasuki area jenuh beli alias overbought bila dilihat dari kacamata teknikal.
Artinya, IHSG terbilang sudah mahal. Investor pun akan mengurangi jumlah transaksinya di pasar saham sampai ada momen koreksi wajar.
"Secara teknikal, IHSG akan mengalami pelemahan dalam jangka pendek," kata Dennies melalui risetnya.
[Gambas:Video CNN]
Pada perdagangan kemarin, IHSG berakhir di level 6.362 atau melemah 0,34 persen. Investor asing yang biasanya terus melakukan aksi beli, mulai menarik dananya dari saham hingga tercatat jual bersih atau net sell di all market sebesar Rp506,46 miliar.
Sebaliknya, bursa saham Wall Street berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau. Dow Jones terpantau menguat 0,67 persen, S&P500 0,77 persen, dan Nasdaq Composite 0,75 persen.
(aud/bir)
https://ift.tt/2xzC4KV
July 04, 2019 at 02:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aksi Jual Investor Berpotensi Tekan Laju IHSG"
Posting Komentar