1. Demo Peringatan 22 tahun penyerahan Hong Kong ke China rusuh
Warga Hong Kong kembali berdemonstrasi dan menutup beberapa ruas jalan protokol bertepatan dengan upacara peringatan penyerahan kedaulatan Hong Kong dari Inggris kepada China yang jatuh pada 1 Juli kemarin. Aksi itu berakhir rusuh dan masih berlanjut sampai hari ini setelah para demonstran menyerbu gedung parlemen.
Aksi mereka dimulai sejak Senin pagi waktu setempat. Massa memblokir sejumlah jalan utama dan mencoba mengganggu jalannya upacara peringatan itu.
Massa juga merusak gedung parlemen dan sempat mendudukinya, tetapi dipukul mundur oleh polisi pada Selasa (2/7) pagi.
Para demonstran menyatakan aksi ini sebagai bentuk penolakan mereka terhadap pemerintah China yang dianggap hendak membatasi kebebasan dan budaya demokrasi Hong Kong. Mereka juga menuntut untuk bisa memilih secara bebas calon pemimpin wilayah itu di masa mendatang. Aksi unjuk rasa itu selalu digelar setiap tahun oleh para aktivis pro demokrasi Hong Kong.
2. Gelombang panas mulai meninggalkan Eropa
Suhu udara di kawasan barat Eropa dilaporkan mulai menurun sejak Minggu (30/6) pekan lalu, sejak diterpa gelombang panas mulai awal pekan lalu. Hal ini tentu membawa kegembiraan karena cuaca bakal kembali normal, setelah penduduk sempat mengalami kegerahan selama hampir sepekan.
Di wilayah Paris, Perancis, suhu diperkirakan mulai turun sekitar 10 derajat Celcius. Namun, hal ini berbeda dengan kawasan Jerman tengah dan timur dimana suhu terus meningkat.
Sementara itu, suhu di Italia justru masih tergolong tinggi sebelum hujan badai akhirnya mendinginkan wilayah itu pada Selasa pekan lalu. Di hari yang sama, wilayah Bad Kreuznach, Jerman juga mencatat suhu hingga 38,9 derajat Celcius.
3. WNI diduga terlibat serangan teror di Filipina
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menduga pelaku serangan bom bunuh diri terhadap pasukan khusus anti-terorisme di selatan negara itu pada Jumat pekan lalu merupakan warga Indonesia.
Meski penyelidikan otoritas belum mendapat kesimpulan, Lorenzana mengaku beberapa pihak mengatakan serangan itu bisa jadi dilakukan oleh WNI atau bahkan warga Filipina sendiri.
"Seseorang mengatakan pelaku pengeboman merupakan warga Indonesia, seseorang mengatakan itu warga Filipina. Tapi kita tunggu saja," kata Lorenzana dalam jumpa pers di Manila, Senin (1/7).
Insiden itu terjadi pada Jumat (28/6) pekan lalu. Saat itu dua anggota militan meledakkan diri mereka di depan kamp pasukan khusus anti-terorisme Filipina di Kota Indanan, Jolo. Kawasan itu terletak di bagian selatan Filipina yang bergejolak.
Insiden itu menewaskan tiga personel militer Filipina yang tengah berjaga di gerbang kamp dan tiga warga sipil yang tengah berada di lokasi kejadian.
4. Produksi pengayaan uranium Iran melewati batas
Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengklaim bahwa negaranya sudah memperkaya uranium hingga melebihi batas yang ditentukan dalam perjanjian nuklir pada 2015 lalu (JCPOA).
"Iran sudah melebihi batas 300 kilogram yang ditentukan," ujar Zarif sebagaimana dilansir kantor berita ISNA, seperti dikutip AFP, Senin (1/7).
Presiden Iran Hassan Rouhani. (REUTERS/Faisal Mahmood)
|
Perjanjian yang digagas di era Barack Obama itu menyepakati bahwa negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran.
Sebagai timbal balik, Iran harus menyetop segala bentuk upaya pengembangan senjata rudal dan nuklirnya, termasuk pengayaan uranium. (ayp)
https://ift.tt/2FIKuo4
July 02, 2019 at 02:10PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demo Hong Kong Rusuh Hingga Pengayaan Uranium Iran"
Posting Komentar