Jangan Tergiur Kilap Harga Emas Sesaat

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga emas mendadak mengilap dua pekan terakhir ini. Harga emas batangan Antam kini sudah menyentuh level Rp700 ribu per gram.

Kenaikan harga emas tentu menggiurkan. Apalagi, emas merupakan instrumen investasi yang terbilang mudah ketimbang produk lainnya, seperti reksa dana, saham, maupun properti.

Tapi tunggu dulu, benarkah emas menguntungkan untuk investasi?

Emas merupakan aset safe haven atau aset yang dipandang paling aman bagi investor ketika terjadi permasalahan pada perekonomian, terutama secara global. Kenaikan harga emas belakangan terjadi akibat perang dagang yang memanas antara China dan AS, disusul Jepang dan Korea Selatan yang juga kini tengah bersitegang.


Perencana Keuangan Tatadana Consulting Tejasari Asad menjelaskan investasi emas sebenarnya tak terlalu menguntungkan. Pasalnya, kenaikan harga emas baru akan signifikan jika terjadi kondisi-kondisi tertentu, seperti krisis keuangan.

"Saat ini juga karena ada permasalahan di ekonomi global. Tapi saat normal, harga emas naik sangat perlahan sehingga memang cocok hanya untuk orang yang sabar," ujar Tejasari kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (6/7).

Selain kenaikan harga yang lambat jika tak ada situasi khusus, ada perbedaan harga beli dan jual yang cukup signifikan dan perlu dicermati saat berinvestasi emas. Saat ini misalnya, harga emas batangan Antam dijual Rp709 ribu per gram, sedangkan harga pembelian kembali (buyback) hanya Rp638 ribu per gram.

"Ada perbedaan signifikan saat membeli dan akan menjualnya kembali. Untuk harga saat kita beli dijual di harga yang sama saat akan menjual itu saja butuh waktu sekitar dua tahun," ungkap dia.


Oleh karena itu, Tejasari mengaku tak menyarankan emas sebagai satu-satunya investasi. Pasalnya, menurut dia, rata-rata kenaikan harga emas biasanya hanya mampu menutup inflasi (kenaikan harga barang dan jasa).

Namun, menurut dia, emas dapat menjadi salah satu alternatif untuk menyiapkan dana darurat. Hanya saja, ia juga mengingatkan pentingnya tempat penyimpanan yang aman saat hendak berinvestasi emas.

"Jadi memang bisa disimpan saja untuk kebutuhan darurat dan sebaiknya tak dipakai kalau tidak benar-benar butuh," ungkap dia.

Sementara Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Agustina Fitria menyebut investasi emas sejatinya paling tepat digunakan kebutuhan jangka panjang di atas 3 tahun. Ia mencontohkan jika ingin pergi umrah, Anda bisa memulai investasi emas dari sekarang dan menikmati hasilnya pada tiga sampai lima tahun lagi.

"Jadi ketika sudah waktunya butuh dana, baru dilepas emasnya, dan biasanya harganya tidak akan jatuh," tuturnya.


Namun, ia lebih menyarankan agar investasi emas dilakukan dalam bentuk logam mulia. Sebab, pergerakan nilainya jauh lebih menjanjikan. Selain itu, penjualan logam mulia kini sudah cukup terjangkau, seperti bisa dibeli mulai dari 0,01 gram.

"Lebih baik memilih logam mulia untuk investasi emas karena paling likuid, muda dan banyak tempat untuk jual belinya," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho juga menyarankan untuk membeli emas batangan jika memiliki cukup dana. Hal ini dikarenakan ada faktor ongkos peleburan dan tren bentuk perhiasan.

Namun, jika dana terbatas, ia menyebut tak ada salahnya membeli emas perhiasan.

"Emas dalam bentuk perhiasan juga bisa digunakan oleh pemiliknya sebagai simbol status sosial juga dan bentuk kepingannya bisa membuatnya mudah dijual sedikit demi sedikit," jelasnya. (agi)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XoIfMt

July 06, 2019 at 04:35PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jangan Tergiur Kilap Harga Emas Sesaat"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.