Di samping itu, infrastruktur pencegahan banjir terus dibangun selama beberapa tahun terakhir. Perawatan rutin, kata dia, dilakukan untuk memastikan kondisi infrastruktur tetap baik saat dibutuhkan.
"Solo enggak kayak Jakarta lah. Kalau iya (banjir) mudah-mudahan bisa cepat teratasi," kata Purnomo usai rapat pembentukan Posko Siaga Bencana di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (6/1).
Pada 2016 hingga 2017, 5,3 kilometer parapet dibangun di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo di Wilayah Solo. Selain itu, normalisasi dan manteling (penguatan talud) sepanjang 9,3 kilometer dilakukan di tahun 2017 hingga 2018 di Kali Pepe yang melewati pusat Kota kelahiran Presiden Joko Widodo itu.
Tak hanya itu, Pemkot juga telah memastikan 31 pompa di pintu-pintu air berfungsi dengan baik. Setiap pompa dilengkapi genset dan dipanasi seminggu sekali meski tidak ada kenaikan permukaan air.
Ancaman banjir paling besar kata Purnomo, berasal dari drainase yang tersumbat. Guna mengantisipasi, kata dia, pemkot telah memperbesar ukuran drainase di pusat bisnis dan Pemerintahan seperti di Kawasan Manahan, Jalan Slamet Riyadi, dan Jenderal Sudirman.
"Kalaupun ada genangan ya dari drainase yang tersumbat," katanya.
Meski demikian, lanjutnya, Pemkot tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Koordinasi lintas lembaga dilakukan dengan melibatkan dinas-dinas terkait, TNI, Polri, Basarnas, PMI, hingga kelompok relawan.
"Kita rapat membentuk posko satgas bencana bersama. Kalau ada bencana entah itu puting beliung, longsor, atau rumah roboh, masyarakat bisa segera dapat bantuan," katanya.
Kepala BPBD Solo, Eko Prajudhi Noor Aly mengatakan, angin puting beliung menjadi ancaman yang tengah mengintai Kota Solo. Dalam beberapa pekan terakhir setidaknya puluhan pohon tumbang menimpa lima mobil dan beberapa rumah. Angin juga menerbangkan atap beberapa rumah di Kecamatan Jebres. BPBD siap mengkoordinasi berbagai lembaga dan komunitas relawan jika terjadi bencana.
"Dari kita sendiri cuma ada 28 TRC (Tim Reaksi Cepat). Tapi kalau digabung dengan potensi relawan bisa seribu lebih," kata Eko. (rsy/ain)
https://ift.tt/2sRECpb
January 07, 2020 at 02:05PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Achmad Purnomo soal Banjir: Solo Enggak Kayak Jakarta Lah"
Posting Komentar