"Dari 81 hektare luas total Monas, 64 persennya kita bikin RTH, 64 persen ini setara dengan luas 51 hektare RTH," kata Deddy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/2).
Deddy mengatakan konsepnya itu menambah 11 hektare dari total RTH yang ada di Monas saat ini. Nantinya, sisa sekitar 30 persen wilayah Monas, bakal berupa area perkerasan dan fasilitas publik lainnya. Salah satunya adalah kolam.
"30 hektare ada area perkerasan sekitar 1 atau 2 hektar ada kolam dan fasilitas lainnya," jelas dia.
Dia memastikan desain Monas miliknya sudah mengikuti peraturan yang berlaku. Termasuk Keputusan Presiden nomor 25 tahun 1995 tentang Pengelolaan Kawasan Medan Merdeka.
Yang paling utama, menurutnya, desain yang ada tidak mengubah dari konsep awal Monas dibentuk.
"Yang utama sebetulnya salah satunya bagaimana tidak terlalu jauh pola awal 1976 kan. Kalau mengikuti pola 1976 paling tidak merubah pola existing," tutup dia.
Deddy juga mengonsep Monas menjadi terbuka untuk publik. Tidak akan ada pagar sehingga masyarakat bisa lebih mudah memasuki kawasan tersebut dari berbagai penjuru.
"Usulan kita memang akses utama Utara Plaza, Selatan, Timur, Barat kemudian ada di Tenggara Barat Laut dan Timur Laut itu semua terbuka," kata Deddy.
"Usulannya karena konsep supaya kawasan Medan Merdeka dapat diakses publik lebih dalam," lanjut dia.
Deddy mengamini ada aspek keamanan yang perlu diperhatikan jika Monas tak lagi memiliki pagar. Namun, mengenai hal itu, Deddy menyerahkan kepada Pemprov DKI Jakarta, setuju atau tidak dengan desain yang ditawarkan.
"Itu semua tergantung percaya dirinya Pemprov untuk mengelola keamanan. Tapi kan sekarang saya lihat orang sudah mulai dewasa toh juga sekarang lapangan Banteng terbuka dan tidak ada masalah kan," ujar dia.
https://ift.tt/2GVUiLq
February 05, 2020 at 02:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arsitek Sebut Desain Revitalisasi Bisa Buat Monas Lebih Hijau"
Posting Komentar