Namun, sejumlah guru di Jakarta yang dimintai keterangan mengaku belum mengetahui mekanisme pelaksanaan belajar jarak jauh tersebut.
Cicis mengatakan baru bisa memberi informasi dan arahan kepada guru maupun orang tua murid jika sudah mendapatkan instruksi tertulis secara resmi.
Setelah mendapatkan instruksi itu, rencananya Cicis akan mengadakan pengarahan untuk kegiatan belajar mengajar bersama seluruh guru dan koordinator kelas. Nantinya, koordinator kelas yang mengarahkan siswa dan orang tua siswa mengenai belajar jarak jauh.
"Kami punya koordinator kelas dari kelas 1-6. Nanti, koordinator akan memberi informasi ke kelas masing-masing untuk sementara waktu bahwa anak akan di dalam pengawasan orang tua juga," ucap Cicis.
Cicis juga mengatakan para guru siap melakukan pembelajaran secara digital, jika orang tua juga memiliki kesiapan untuk itu.
Guru yang lain dari SMPN 60 Jakarta Nurnaningsih mengatakan pembelajaran jarak jauh secara digital sulit dilakukan di sekolahnya. Pasalnya, hampir seluruh siswa di SMP N 60 Jakarta berasal dari keluarga tidak mampu.
"Kalau untuk daring, di SMPN 60 itukan anak miskin semua, hampir semuanya penerima KJP (Kartu Jakarta Pintar), itu kendala kami. Kalau guru bisa saja, tapi muridnya fasilitasnya yang enggak ada," kata Naningsih kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Naningsih, jika kegiatan belajar secara digital tak memungkinkan, kemungkinan guru bakal memberikan materi, soal, dan tugas untuk dikerjakan siswa.
Berbeda dengan sekolah swasta, Sekolah Cikal sudah menerapkan proses belajar mengajar jarak jauh, secara online, sejak sepekan lalu.
"Kami sudah libur sejak seminggu yang lalu. Belajar diganti secara online. Tugas kami berikan kepada murid dengan metode pembelajaran yang bervariasi," kata salah satu guru di Sekolah Cikal Atik Agustini kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Atik, selama melakukan pembelajaran online anak-anak belajar dengan menyenangkan dan menjadi lebih dekat dengan orang tua.
Keputusan menutup sekolah selama dua pekan diambil setelah Pemprov DKI mengadakan pertemuan dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jakarta, perhimpunan ahli epidemiolog Indonesia, dokter anak Indonesia, serta teleconference dengan pimpinan World Health Organization Indonesia. Anies mengatakan keputusan penutupan sekolah akan dikaji ulang dua minggu kemudian. (ptj/fea)
https://ift.tt/3d08ou3
March 15, 2020 at 01:11PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejumlah Guru DKI Belum Tahu Metode Belajar Jarak Jauh Anies"
Posting Komentar