Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kerap dinarasikan sebagai momok menakutkan bagi sebagian besar bangsa Indonesia justru disebut tak menolak Pancasila sebagai ideologi negara. Pandangan ini diungkap langsung oleh putri Presiden pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri.
Sukmawati bilang PKI tidak menganut paham komunisme seperti Uni Soviet atau China kala itu.
"Setahu saya, menurut senior-senior dari tokoh PNI, waktu itu yang memberikan info ataupun ilmu kepada saya. Mereka mengatakan PKI itu tidak menolak Pancasila," kata Sukmawati dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (29/9)
"Jadi PKI ideologi apa sih? Sebetulnya ideologinya Pancasila. Itu dari tokoh senior yang sudah tiada. Jadi kenapa jadi masalah? PKI itu ideologinya Pancasila," lanjut dia.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyanggah ucapan Sukmawati tersebut. Dia menyindir agar putri proklamator Indonesia itu belajar lebih banyak lagi soal sejarah Indonesia.
Menurut Slamet, PKI jelas mengusung ideologi komunisme.
"Bukan [Pancasila] lah. Ngawur dia. PKI itu ideologinya komunisme suruh banyak belajar sama baca tuh Busuk (Bu Sukmawati)," kata Slamet kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/9).
Wakil Sekretaris Jendral PA 212, Novel Bamukmin meminta bukti dari Sukmawati bahwa PKI memeluk ideologi Pancasila.
Bila terbukti PKI memeluk Pancasila, menurut Novel, itu bisa menjadi bukti bahwa PKI masih eksis sampai saat ini seperti yang diucapkan Sukmawati.
Dalam ILC Sukmawati memang sempat menyinggung soal kemungkinan keberadaan kader PKI pada hari ini yang bergerak di bawah tanah. Namun dia tak bisa memastikan apakah mereka juga menganut ideologi Pancasila seperti pendahulunya.
Novel sendiri tak percaya PKI menganut Pancasila. Dia mengklaim sejak dirangkul Sukarno lewat jargon Nasionalis, Agama, Komunis (Nasakom), PKI berusaha memangkas unsur ketuhanan dalam Pancasila.
Upaya memangkas sila ketuhanan itu menurut Novel, masih terjadi sampai hari ini. Salah satunya, lanjut dia, dilakukan oleh Sukmawati sendiri yang dinilainya kerap menista ajaran agama Islam.
Ia lantas menyinggung pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Sukarno.
Contohnya, kata Novel, pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden pertama RI Sukarno. Sukmawati juga pernah dilaporkan dalam sejumlah kasus. Yakni, puisi berjudul 'Ibu Indonesia' di mana penggalan bait puisinya itu menyinggung kidung dan azan.
"Sekalian mereka kriminalisasikan. Pancasila rasa komunisme pun terealisasi saat ini oleh Ketua BPIP yang mengatakan agama adalah musuh besar Pancasila," kata Novel.
Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam sependapat dengan Sukmawati. Dia merujuk pada peristiwa selama Sidang Konstituante 1957.
Dalam sidang-sidang Konstituante, para peserta saat itu melakukan voting ihwal konstitusi dan dasar negara.
Asvi mengungkap bahwa pada voting, sejumlah partai seperti PNI, PKI, dan lainnya memilih Pancasila sebagai dasar negara. Di sisi lain, partai-partai berasaskan Islam memiliki pilihan berbeda.
"Saya tidak ingin ini jadi kehebohan baru lagi. PKI dalam Sidang Konstituante 1957 menetapkan dasar negara memang mendukung Pancasila, sementara partai-partai Islam memilih Islam sebagai dasar negara," kata Asvi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/9).
(tst/wis)https://ift.tt/30oDKWz
October 01, 2020 at 08:12AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kala Sukmawati Memantik Polemik: PKI Menganut Pancasila"
Posting Komentar