Netizen Ramai Diskusi PKI, Antara Film Jagal dan G30S

Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menyatakan, isu Partai Komunis Indonesia (PKI) dan G30S/PKI selalu berulang setiap tahun di media sosial.

Dia menuturkan akurasi sejarah dan pro-kontra pemutaran film G30S/PKI mendominasi narasi tahun ini.

"Isu PKI dan G30S PKI selalu berulang setiap tahun, sekitar bulan Juni [hari lahir pancasila] dan September [pemberontakan]," ujar Ismail lewat akun Twitter, Rabu (1/10).


"Tahun 2020 tren bulan Juni sangat tinggi, soal hari lahir Pancasila, dan terakhir hari ini, 30 Sept, soal film," lanjutnya.

Ismail mengklaim DE telah memonitor percakapan tentang PKI pada 2017-2020. Hasilnya, perbincangan tertinggi mengenai PKI terjadi pada 18 September 2017, saat mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak nonton bareng Film G30S/PKI.

Ia menjelaskan pada 2018-2019, tren pembicaraan soal PKI cukup tinggi karena bersamaan dengan kontestasi politik Pilpres.

"Itu ini jadi salah satu komoditas kampanye," tuturnya.

Ismail menuturkan terjadi diskursus yang sehat di kalangan netizen. Dia berkata netizen mulai membuka diskusi untuk melihat peristiwa dari sisi lain, misalnya melalui film Jagal, dokumen, dan buku dari sumber yang dulu belum dibuka.

Menurutnya, ada dua klaster yang membicarakan PKI. Klaster terbesar dari kalangan yang ingin mengingat lagi peristiwa tersebut dengan membahas pemutaran film G30S PKI dan film Jagal. Klaster itu terdiri dari akun yang selama ini mendukung oposisi, media, dan juga akun non partisan.

Film G30S PKI sendiri mempertontonkan kekejaman PKI ketika membunuh para jendral TNI. Sementara film Jagal ada di sisi berbeda, menunjukkan kekejaman pemerintah dalam narasi untuk membasmi PKI.

"Sementara itu di cluster yang terpisah, jauh lebih kecil ukurannya dibanding cluster sebelumnya, tampaknya ada narasi tunggal. Yang intinya mengritik soal pemutaran film G30S/PKI kembali yang berulang-ulang setiap tahun. Dialog pro-kontra dalam cluster ini tidak terjadi," ujarnya.

Di sisi lain, perbincangan PKI yang melibatkan robot masih dalam skala normal, yakni sebesar 1.98. Namun, dia mengindikasikan ada kemungkinan sebagian unggahan memang diunggah oleh robot.

"Akun bisa terindikasi sebagai bot, jika dalam 200 postingan terakhirnya misalnya hanya berisi retweet saja. Tidak ada aktivitas lain. Sehingga mungkin saja akun riil, tp kerjaannya hanya RT saja, akan dideteksi sebagai bot soleh sistem," kicau Ismail.

Lebih dari itu, dia menyampaikan bahwa usia netizen yang memperbincangkan PKI berasal dari generasi milenial dan Z. Dia berkata karena bias pengguna medsos Indonesia terdistribusi seperti itu.

"Yang menarik, usia 40+ (ke atas) yang tinggi, karena biasanya lebih rendah. Artinya cukup banyak yang sudah relatif 'tua' turut dalam perdebatan ini," kicaunya.

 

(jps)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3kZcWEc

October 01, 2020 at 10:16AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Netizen Ramai Diskusi PKI, Antara Film Jagal dan G30S"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.