PM Israel Gembira Bahrain Mau Normalisasi Hubungan

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan gembira dengan keputusan Bahrain yang melakukan normalisasi hubungan dengan negaranya, menyusul langkah Uni Emirat Arab (UEA).

"Saya dengan senang hati mengumumkan kepada Anda, warga Israel, bahwa kita akan mencapai kesepakatan damai malam ini dengan negara Arab lainnya, Bahrain," kata Netanyahu, seperti diberitakan Al-Monitor, Minggu (13/9).

Netanyahu menyebut Bahrain merupakan negara keempat yang bersedia menjalin kesepakatan perdamaian dan hubungan diplomatik dengan Israel. Netanyahu mengaku senang normalisasi hubungan dengan Bahrain berlangsung singkat setelah normalisasi dengan Uni Emirat Arab.


"Kami membutuhkan waktu 26 tahun untuk beralih dari perjanjian damai kedua dengan negara Arab (dengan Yordania pada 1994) untuk mencapai perjanjian damai ketiga (dengan UEA). Dan kami membutuhkan waktu bukan 26 tahun, tetapi 29 hari untuk beralih dari perjanjian damai ketiga dengan negara Arab yang keempat," kata Netanyahu.

Setelah dengan Bahrain, Netanyahu menyebut akan ada perdamaian dengan negara Arab lainnya. Namun, dia tak merinci negara tersebut.

"Dan akan ada lebih banyak lagi," ujar Netanyahu.

Netanyahu berharap kedua perjanjian dengan UEA dan Bahrain dapat membawa keuntungan ekonomi yang besar bagi Israel.

"Kami telah berinvestasi dalam perdamaian selama bertahun-tahun, dan sekarang perdamaian akan memberi kami investasi, investasi besar untuk ekonomi Israel, yang sangat penting," kata Netanyahu.

Netanyahu juga berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat, Donald, Trump yang membantu terwujudnya perdamaian dengan UEA dan Bahrain.

"Semua kesepakatan ini dicapai melalui kerja keras di balik layar selama bertahun-tahun. Semua itu telah menjadi kenyataan dengan bantuan yang sangat signifikan dari teman kita, Presiden AS Donald Trump, dan saya ingin berterima kasih kepada dia dan timnya atas bantuan yang sangat penting ini," tutur Netanyahu.

Rencananya, penandatangan kesepakatan normalisasi hubungan ini bakal berlangsung pada Selasa (15/9) di Gedung Putih, Amerika Serikat.

Sebelumnya, pemerintah Bahrain sempat menyatakan menolak mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, jika belum terdapat jaminan Palestina bakal merdeka. Bahrain juga menyatakan hanya akan melakukan normalisasi hubungan hanya jika Arab Saudi yang dinilai menjadi pemimpin di jazirah Arab membuat kesepakatan dengan Israel.

(ptj/ayp)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/32oUluT

September 14, 2020 at 07:10AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PM Israel Gembira Bahrain Mau Normalisasi Hubungan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.