11 Tewas Akibat Longsor Muara Enim, Siaga Banjir 3 Hari

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masih ada potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir ataupun longsor di Muara Enim, Sumatra Selatan, yang sebelumnya telah menewaskan 11 orang di tambang batu bara ilegal.

Diberitakan, 11 orang pekerja tambang tewas tertimbun longsor usai hujan deras di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Rabu (21/10) pukul 14.00 WIB.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan, wilayah kecamatan Tanjung Agung masih berpotensi hujan ringan hingga sedang.


"Masyarakat diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang," ujarnya, dalam siaran pers BNPB, Rabu (22/10).

Ia menambahkan sebagian wilayah Indonesia memang telah memasuki musim hujan pada Oktober ini. Selain itu, ada pengaruh fenomena La Nina yang dapat memicu curah hujan dengan intensitas hujan lebat.

BNPB sendiri menyebut hujan deras masih terjadi di Muara Enim pada Selasa (21/10) malam.

Sebelumnya, 11 orang tewas tertimbun tanah longsor di Desa Tanjung Lalang, Muara Enom. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mengidentifikasi para korban yang merupakan pekerja tambang rakyat. Mereka adalah:

1. Darwis (46), warga Tanjung Lalang
2. Hardiyawan, warga Tanjung Lalang
3. Rukasih, warga Tanjung Lalang
4. Sandra (25), warga Mulyadadi, Cipari
5. Joko (26), warga Penyandingan
6. Purwadi (60), warga Penyandingan
7. Sulfiawan (30), warga Tanjung Lalang
8. Sumarlin (35), warga OKU Selatan
9. Hupron, warga Lampung
10. Komardani (48), warga Sukaraja
11. Labisun (40), warga Lampung Utara

Raditya menyebut tim BPBD Kabupaten Muara Enim bersama Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, Tim SAR PTBA telah melakukan evakuasi korban terdampak longsor.

"Sebagian dari mereka sudah diserahkan kepada pihak keluarga korban," kata Raditya.

Longsor itu, katanya, terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah labil.

"BPBD Provinsi Sumatera Selatan melaporkan lokasi tanah longsor tersebut merupakan penambangan batu bara tradisional di kedalaman sekitar 20 meter, berbentuk terowongan," tutup dia.

(asa/arh)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3mn8cZZ

October 22, 2020 at 09:17AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "11 Tewas Akibat Longsor Muara Enim, Siaga Banjir 3 Hari"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.