Kasus Aktif Covid 408 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Pasien

Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara #SatgasCovid19 Prof Wiku Adisasmito menganggap perkembangan penanganan Covid-19 di sebagian besar kabupaten/kota menunjukkan hasil baik.

Pihaknya puas dengan keberhasilan 408 kabupaten/kota menekan perkembangan kasus aktif di bawah 100 kasus.

"Sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah seratus. Yang berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak," ujar Wiku saat mengabarkan perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10).


Jumlah kabupaten/kota yang berhasil menjaga kasus aktif berada pada rentang 0-100 kasus ini mencapai 79,3 persen atau 408 kabupaten/kota dari 514 pemda.

Sedangkan perkembangan kasus aktif antara 101 - 1.000 kasus masih terjadi di sebanyak 18,2 persen atau 94 kabupaten/kota. Dan sebesar 2,3 persen atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus, ini yang harus diwaspadai.

Angka kematian pasien aktif Covid-19 yang meninggal pada 0-100 kasus masih terjadi di sebesar 63,2 persen atau 325 kabupaten/kota. Sebesar 31,7 persen atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus. Dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus.

"Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku.

Sementara itu, tingkat kesembuhan di 276 kabupaten/kota berada di atas 75 persen. Bahkan Wiku menyebut ada kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan mencapai 100 persen.

Dilanjutkan, sebesar 37,5 persen atau 193 kabupaten/kota memiliki tingkat kesembuhan antara 25-75 persen. Tetapi terdapat 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen, masih memiliki kesembuhan sangat rendah, yaitu kurang dari 25 persen.


Wilayah Padat Penduduk

Kasus aktif paling banyak terjadi di kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Menurut Wiku hal ini berkaitan dengan mobilitas penduduk dan terkait dengan berjalannya sektor ekonomi tanpa dibarengi protokol kesehatan yang kuat.

Protokol itu di antaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.

Sedangkan tingkat akses fasilitas kesehatan di kawasan terpencil menjadi permasalahan. Tingkat kesembuhan di kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat masih sangat rendah.

"Hal ini dikarenakan belum masifnya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," jelas Wiku.

Beberapa kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan Covid-19 di antaranya Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275) dan Jakarta Pusat (1.024).

"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi. Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," lanjutnya.


Kasus Kematian di Atas 100

Untuk kasus meninggal, ada 26 kabupaten kota mencatatkan kasus lebih dari 100. Di antaranya Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281), Kota Medan (263), Jakarta Utara (260), Gresik (226).

Kemudian, Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153), Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110) dan Kudus (108).

Selain itu masih terdapat 13 kabupaten/kota yang tingkat kesembuhannnya kurang dari 25%. Di antaranya Natuna (0%), Nigada (0%), Belu (0%), Manggarai Timur (0%), Sarmi (13,3%), Kepulauan Yapen (14,2%), Maybrat (16,6%), Padang Lawas (19,5%), Bungo (20,8%), Kaimana (22,2%), Nias Utara (22,2%), Sarolangun (24,11%) dan Mamuju Utara (24,3%).

Wiku menjelaskan 4 kabupaten/kota dengan kesembuhan 0%, baru saja terdampak Covid-19. Sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan.

Data per 25 Oktober, menunjukkan Natuna 1 kasus, Ngada 52 kasus, Belu 2 kasus dan Manggarai Timur 1 kasus. "Kita harapkan pasien-pasien Covid-19 di daerah ini bisa memiliki kesembuhan secara menyeluruh sehingga memiliki angka kesembuhan yang tinggi atau 100 persen," jelasnya.

Ia juga mengimbau Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah itu segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19 Pusat sehingga dapat dicari jalan keluarnya dan meningkatkan angka kesembuhan.

(ang/fef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3kNlRsH

October 31, 2020 at 09:04AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kasus Aktif Covid 408 Kabupaten/Kota di Bawah 100 Pasien"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.