Rencana mengubah angkutan kota atau angkot konvensional menjadi berbasis listrik di Jakarta terganjal pandemi Covid-19. Pengembangan rencana ini bahkan diproyeksi tertunda hingga dua tahun mendatang.
"Memang ada, cuma kan perlu waktu, apalagi situasi saat ini ya bisa jadi dua tahun mendatang," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Shafruhan Sinungan saat dihubungi, Rabu (21/10).
Menurut dia dua tahun dinilai waktu yang tepat berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi pascapandemi.
Selain karena pandemi, penundaan juga disebabkan belum tersedia produk angkot listrik dari produsen. Perusahaan lokal Mobil Anak Bangsa pada tahun lalu diketahui memiliki model konsep angkot listrik, namun menurut Shafruhan statusnya masih purwarupa.
"Iya produknya juga belum siap, yang dari MAB kan juga masih prototype. Jadi dari uji cobanya saja juga belum bisa dilakukan," katanya.
Namun begitu, ia berharap angkot listrik segera mengaspal untuk mendukung program 'langit biru' Jakarta.
"Saat beroperasi nanti mungkin bisa diatur rutenya soal angkot ini. Ya nanti akan dipilih rute yang sedikit titik kemacetannya, karena kan mempertimbangkan baterai," ungkapnya.
Bus Listrik Lebih Siap
Berbeda dari angkot, Shafruhan menambahkan angkutan umum tanpa emisi yang paling siap beroperasi di Jakarta yakni bus listrik.
Bus listrik sebagai armada transportasi massal Jakarta memang sempat diujicoba Transjakarta menggunakan unit milik BYD. Bus ini diuji beroperasi seperti bus Transjakarta konvensional sembari membawa penumpang selama lebih kurang tiga bulan.
"Ya yang paling siap memang bus listrik dulu, karena dari APMnya [Agen Pemegang Merek] siap, operator siap. Tapi kan ini masih pandemi juga jadi belum tau kapan beroperasi," kata Shafruhan.
(ryh/fea)https://ift.tt/3omQesn
October 22, 2020 at 08:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Angkot Listrik Jakarta Diprediksi Mundur 2 Tahun"
Posting Komentar