
Juru bicara IKB UI Ahmad Nur Hidayat mengaku melihat gejolak di arus bawah dalam menyikapi hasil Pemilu 2019 luar biasa. Menurutnya, gerakan people power hanya bisa dicegah dengan langkah konkret.
"Bisa jadi UI, kami mempelopori people power manakala kecurangan penyimpangan, kebohongan, terus dipertontonkan di hadapan masyarakat tanpa ada penyelesaian konkret dari aparat atau pejabat negara yang berwenang," kata Ahmad saat bertemu Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).
Di tempat yang sama, Koordinator Advokasi Hukum IKB UI Djudju Purwanto mengatakan berbagai kecurangan terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Telah ditemukan banyak bukti kecurangan baik saat persiapan, pelaksanaan, maupun pascapenyelenggaraan," kata Djudju.Kecurangan itu, lanjutnya, antara lain penemuan daftar pemilih tetap (DPT) siluman, orang gila, kotak suara dibawa kabur, penggunaan anggaran negara yang tidak sah, hingga proses pencoblosan yang dilakukan secara langsung oleh petugas KPPS.
Kemudian, katanya, lebih dari 600 orang petugas KPPS meninggal dunia yang dapat diartikan telah melanggar Undang-undang Nomor 9 Tahun 2019 tentang HAM.
Berangkat dari itu semua, Djudju berkat pihaknya merekomendasikan lima hal. Pertama, meminta Bawaslu dan Gakkumdu melakukan investigasi serius dan total atas kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam proses Pemilu 2019.
Lalu, mendiskualifikasi dan membatalkan hasil Pemilu 2019 karena dilakukan dengan proses kecurangan yang TSM. Ketiga, mengungkap tuntas penyebab kematian ratusan petugas KPPS. Keempat, segera membentuk Pansus Pemilu.Serta terakhir, menyatakan kematian massal petugas KPPS sebagai bencana nasional dan harus mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni (Iluni) UI Andre Rahadian mengatakan IKB UI bukan bagian dari pihaknya.
Menurutnya, IKB UI merupakan kelompok lama yang telah dicabut badan hukumnya lewat pengadilan dan kini berganti nama."Teman-teman ini memang dari dulu kegiatannya ini. Ini orang yang sama dengan dulu pakai nama Iluni UI badan hukum setelah badan hukum dicabut lewat pengadilan mereka ganti nama IKB UI," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia menyatakan menghargai setiap perbedaan pandangan politik dari alumni UI termasuk Fadli dan Fahri. Namun, ia meminta Fadli dan Fahri tidak membawa nama UI.
"Jangan bawa nama UI karena yang mereka representasikan sedikit dari total alumni UI," tutur Andre. (mts/wis)
http://bit.ly/2W022VX
May 14, 2019 at 11:27PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alumni UI Pelopori 'People Power' Sikapi Kecurangan Pemilu"
Posting Komentar