Dia mengatakan tak bisa memprediksi tentang kemungkinan potensi kerawanan pada penetapan dan pengumuman hasil Pemilu 2019 yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang.
"Masa kemudian kalau sudah curang mau damai, harus diprotes dulu dong kecurangan ini. Mana saya tahu [22 Mei akan damai atau tidak], saya bukan peramal. Tergantung rakyat maunya bagaimana, kita lihatlah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (15/5).
Terpisah, Juru Kampanye BPN Prabowo-Sandi, Muhammad Syafii alias Romo Syafii mengatakan pengalaman buruk saat mengajukan gugatan hasil Pemilu 2014 silam ke Mahkamah Konstitusi (MK) membuat pihaknya memutuskan untuk tidak menempuh langkah serupa tahun ini.
Terlebih, dia melanjutkan, konstitusi sudah tidak lagi dijalankan oleh pemerintahan saat ini.
"Saya kira konstitusi sekarang sudah tidak berjalan. Konstitusi sudah tidak lagi dijalankan oleh pemerintah yang mendapat amanah untuk menjalankan konstitusi dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," kata dia.
Namun, Syafii tidak memberikan penjelasan langkah yang akan ditempuh pihaknya dalam menyikapi hasil Pemilu 2019 yang akan diumumkan KPU pada 22 Mei mendatang secara lugas.
Syafii berkata, pihaknya akan melihat keinginan rakyat dalam menyikapi hasil Pemilu 2019 yang telah berlangsung secara curang.
"Ketika UUD dipastikan sudah tidak dilaksanakan, tolong diingat kedaulatan tetap berada di tangan rakyat," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (mts/ugo)
http://bit.ly/2Jkce5L
May 15, 2019 at 11:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fadli Zon soal 22 Mei: Kalau Sudah Curang, Masa Mau Damai"
Posting Komentar