
Hal ini diucapkan Ryamizard dalam acara Simposium bertajuk Ancaman Perang Mindset pada Era Keterbukaan Informasi di Jakarta, Rabu (8/5).
"Paling berbahaya yaitu ancaman terhadap mindset bangsa Indonesia yang berupaya untuk merubah ideologi negara bangsa Indonesia," kata Ryamizard.Dia mengungkapkan salah satu contoh perang mindset ialah usaha para teroris yang ingin mengubah dasar negara Pancasila. Menurut dia, mereka tidak paham soal kesatuan bangsa.
Tak sedikit pula, lanjut Ryamizard, hal itu berbentuk penyebaran berita bohong alias hoaks kepada masyarakat.
"Tapi ya dia lebih banyak enggak paham gitu, enggak jelas hoaks-hoaks itu. Ancaman mindset ini bersifat masif dan terstruktur. Mereka juga masuk dengan pengaruh budaya," kata dia.Salah satu yang menjadi ancaman yang paling dekat dengan masyarakat ialah soal Khilafah. Ryamizard mengatakan bahwa paham Khilafah sudah menyebar hingga ke kaum akademisi.
"Ini juga sudah berjalan ke universitas, sekolah makanya saya panggil rektor. Kenapa pancasila ini harus dilestarikan, tapi kalau kita biarkan mindset [mengubah Pancasila] tertanam, 20-30 tahun lagi khilafah, selesai negara," tutur dia.
"Sebelum selesai pasti perang, selesai negara ini. Karena itu kita antisipasi," ucapnya.Untuk menangkal itu semua, Ryamizard meminta agar anggota TNI yang di lapangan bisa mencegah masuknya radikalisme dari lingkungan terdekat. Anggota harus aktif melihat dari lingkungan darat, udara hingga laut.
"TNI itu ujung dari segalanya, Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI AD) itu ngomong, jangan diam-diam saja kalau ada bahaya liat sekolahnya. Sama juga angkatan udara, laut, yang di pantai, yang ngerti bicara, jangan diam. Kita harus jadi pemersatu untuk menyampaikan ini," tutur dia.
[Gambas:Video CNN] (CTR/arh)
http://bit.ly/2H7MlUr
May 08, 2019 at 10:30PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhan Ingatkan Ancaman Ubah Mindset Ganti Pancasila"
Posting Komentar