
Dalam Pilpres PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Eddy mengatakan partai sedang mengevaluasi tentang perlu tidaknya sanksi bagi para kader yang bersikap sebaliknya.
"Itu ada dan sudah dibahas, apakah akan ada sanksi-sanksi berupa peringatan sampai yang lebih berat lagi, nanti kita bicarakan di internal," ujar Eddy usai menghadiri pertemuan terbatas partai di kantor DPP PAN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Eddy enggan menyampaikan secara detail pembahasan kader yang berbeda pilihan tersebut, namun ia berjanji akan membuka ke publik ketika keputusan partai sudah bulat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuandipetisi oleh sejumlah kader PAN agar dipecat dari kepengurusan akibat sering melontarkan pernyataan yang mendukung pasangan capres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Apa pun itu namanya spekulatif, kita fokusnya legislatif. Ada beberapa (pembahasan) yang lain termasuk menjalankan mekanisme organisasi kepada mereka yang memang tidak sejalan dengan keputusan organisasi," imbuhnya.Bara Hasibuan yang juga hadir dalam pertemuan tadi mengklaim tak ada pembahasan mengenai desakan bagi partai untuk memecatnya. Ia juga menyebut petisi yang diajukan kader lain untuknya belum pernah resmi dibahas partai.
"Tadi enggak dibahas pokoknya. Ketawa-ketawa saja tadi," kata Bara saat meninggalkan lokasi pertemuan.
Bara menilai kader yang mendukung Jokowi dalam pilpres kali ini bukan dia saja. Soetrisno Bachir dan Bima Arya adalah beberapa anggota PAN yang menurutnya lebih terlibat dalam memberi dukungan kepada petahana, misalnya dengan ikut berkampanye."Saya enggak pernah ikut acara Jokowi, sekalipun tidak pernah. Kenapa saya yang diminta dipecat? Ada alasan lain?" ujar Bara. (bin/wis)
http://bit.ly/2DNVWNU
May 05, 2019 at 03:40AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PAN Pertimbangkan Sanksi untuk Kader yang Dukung Jokowi"
Posting Komentar