
"Perdana menteri menghadiri sebuah acara di Albury Entertainment Centre, ketika seorang perempuan mendekatinya dari belakang dan melemparinya dengan telur di belakang kepalanya," demikian pernyataan kepolisian New South Wales, Selasa (7/5).
Kepolisian kemudian menangkap perempuan itu dan menemukan ganja dalam bawaannya. Ia pun diadili atas tuduhan penyerangan biasa dan kepemilikan obat terlarang.
"Kami akan menentang aksi premanisme baik aksi aktivis pengecut yang tidak memiliki rasa hormat kepada orang lain atau serikat pekerja militan yang berdiri bagi usaha-usaha kecil serta pengikut-pengikutnya," kata Morrison setelah insiden itu.
"Hanya karena kamu berbeda pandangan terhadap seseorang, bukan berarti kamu harus melakukan aksi protes yang tidak terpuji seperti ini. Kita harus belajar untuk bersikap lebih baik ketika berbeda pendapat," katanya.
Bill Shorten, seorang pemimpin buruh oposisi, juga menyebut tindakan perempuan tersebut sebagai sesuatu yang tak dapat diterima.
"Ini sungguh aksi yang mengerikan dan memalukan," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Perempuan itu mengaku aksinya diibaratkan "bersuara demi diri sendiri." Ia juga mengaitkan aksinya tersebut dengan kasus Pulau Manus di Papua Nugini, di mana Australia menahan para pengungsi.
Ia akhirnya dibebaskan dengan jaminan, tapi diwajibkan untuk datang ke pengadilan pada 27 Mei mendatang.
Peristiwa serupa juga sempat menimpa salah seorang anggota parlemen Australia beraliran sayap kanan pada Maret lalu, ketika ia mempersalahkan program imigrasi sebagai akibat penembakan masjid Selandia Baru.
Saat itu, seorang pemuda juga memecahkan telur ke kepalanya sebagai ungkapan kekesalan. (rds/has)
http://bit.ly/2VR6ZjU
May 08, 2019 at 02:55AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PM Australia Dilempari Telur saat Kampanye"
Posting Komentar