Pada edisi pertama, Indonesia berhasil menjadi juara usai mengalahkan Korea Selatan di final dengan skor akhir 3-2 dari lima partai yang dipertandingan.
Nama Sudirman mungkin lebih terkenal sebagai sososk pahlawan bangsa, Jendral Soedirman. Namun, bukan itu yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Piala Sudirman.Piala Sudirman merupakan sebuah bentuk penghormatan dan apresiasi dunia untuk seorang pebulutangkis Indonesia bernama Dick Sudirman. Sudirman juga merupakan salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang terbentuk pada 5 Mei 1951.
Dikutip dari BWF Museum, Sudirman menjadi jembatan untuk menggabungkan dua organisasi bulutangkis dunia, International Badminton Federation (IBF) dengan World Badminton Federation (WBF). Pada 1981, kedua organisasi itu bisa disatukan menjadi BWF.
(Dok. Humas PBSI)
Tim Indonesia membidik juara grup di Piala Sudirman 2019. |
Tak hanya itu, Sudirman juga pernah dipercaya sebagai Wakil Presiden IBF (International Badmiton Federation) yang saat ini dikenal dengan BWF (Badminton World Federation) pada tahun 1975. Sudirman wafat karena penyakit yang dideritanya pada 10 Juni 1986 dalam usia 64 tahun.
Kejuaraan Piala Sudirman muncul berkat usulan dari Suharso Suhandinata, mantan wakil ketua umum PBSI dan anggota tetap IBF, setelah Dick Sudirman wafat.
Tidak ada hadiah uang dalam pagelaran Piala Sudirman ini. Para pemain tampil demi negara dan untuk memperbaiki posisi mereka di peringkat dunia BWF. (TTF/sry)http://bit.ly/2LR3ru1
May 18, 2019 at 10:04PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejarah di Balik Nama Piala Sudirman"
Posting Komentar