
Taufik menyebut temuan C1 itu fitnah bagi kubu Prabowo-Sandi. Kata Taufik, Seknas yang dia ketuai tak pernah sama sekali mengumpulkan C1 dari daerah untuk dikirimkan ke pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Itu bohong, fitnah. Berita itu sama sekali tidak betul, Seknas tidak pernah mengumpulkan C1, tidak pernah mengirimkan C1 ke BPN," kata Taufik di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Taufik bahkan menilai kasus itu mengada-ngada. Dari mulai kop surat hingga kedudukan dirinya di surat tersebut dia katakan sangat tak seusai.
"Mengada-ngada itu. Kalau mau bohong pinter dikit lah. Itu dari mulai kop surat sampai jabatan semua enggak asli. M Taufik itu CEO bukan Ketua. Saya gak pernah tanda tangan surat kaya gitu," kata dia.
Polisi menemukan ribuan formulir C1 asal Boyolali di Menteng, Jakarta Pusat. Tetapi, isi C1 itu disebut beda dari hasil rekapitulasi di TPS. Bawaslu DKI menyatakan formulir C1 itu ditemukan Sabtu (3/5) pukul 10.30 WIB dalam mobil Daihastu Sigra. Petugas menyita kardus putih berisi 2.006 C1 dan kardus coklat 1.761 C1.
Ribuan formulir C1 itu berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Tapi menurutnya, isi formulir C1 itu berbeda dengan hasil rekapitulasi di TPS.
"Kok tiba-tiba dibilang itu C1 palsu, kapan konfirmasinya ke Boyolali. Kok kayak Jini oh Jini. Kalau ngibul harus pas ngibulnya," kata dia.
Lebih lanjut, Taufik berencana akan membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Apalagi kasus temuan C1 palsu ini telah menyeret nama dirinya.
"Kami akan lakukan tindakan hukum, pasti orang fitnah kan harus dihukum," katanya.
[Gambas:Video CNN] (tst/ugo)
http://bit.ly/2V3xH4b
May 07, 2019 at 12:08AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Taufik Sebut Temuan Formulir C1 di Menteng Fitnah Prabowo"
Posting Komentar