
"Internal kami, kami harus mengatakan ada (yang tidak netral dalam pemilu). Dan kami sudah lakukan proses hukum," ujar Andika di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin (6/5).
Andika enggan menyebut jumlah personel TNI AD yang tidak netral dalam Pemilu. Ia hanya mengatakan jumlah personel TNI AD yang tidak netral hanya sedikit.
Lebih lanjut, Andika membeberkan penindakan hukum terdahap anak buahnya berdasarkan laporan. Ia berkata pihaknya tidak mengabaikan laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh anak buahnya seperti yang ditudingkan selama ini.
"Kami tidak hanya menerima laporan kemudian kami lupakan, tidak sama sekali. Walaupun mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan (jumlah). (Ada) beberapa, berarti lebih dari satu tapi juga tidak terlalu banyak," ujarnya.
"Sanksinya bervariasi, tapi salah satu yang bisa saya sebutkan adalah lima bulan hukuman penjara. Itu sudah putus dan diterima. Dan beberapa lagi sedang dalam proses," ujarnya.
Andika menegaskan TNI netral dalam pemilu. Ia berkata TNI hanya membantu Polri mengamankan Pemilu.
"Kami tidak ditugaskan untuk mendata. Jadi tugas Angkatan Darat yang dioperasionalkan Mabes TNI itu adalah dalam hal pengamanan," ujar Andika.
"Jadi tugas kami pengamanan dan itu pun karena diminta Polri. Jadi tidak benar kalau kami memiliki hasil (pemilu). Bagaimana kami memiliki hasil, penghitungannya saja masih berlangsung," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (jps/ugo)
http://bit.ly/2DQcNzW
May 07, 2019 at 02:27AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TNI AD Akui Ada Personel Tak Netral di Pemilu"
Posting Komentar