Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal
Andika Perkasa mengaku ada sejumlah personel
TNI AD yang tidak netral dalam
Pemilu 2019. Menurutnya, personel TNI AD yang tak netral itu sudah ditangani oleh Pengadilan Militer.
"Internal kami, kami harus mengatakan ada (yang tidak netral dalam pemilu). Dan kami sudah lakukan proses hukum," ujar Andika di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Senin (6/5).
Andika enggan menyebut jumlah personel TNI AD yang tidak netral dalam Pemilu. Ia hanya mengatakan jumlah personel TNI AD yang tidak netral hanya sedikit.
Lebih lanjut, Andika membeberkan penindakan hukum terdahap anak buahnya berdasarkan laporan. Ia berkata pihaknya tidak mengabaikan laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh anak buahnya seperti yang ditudingkan selama ini.
"Kami tidak hanya menerima laporan kemudian kami lupakan, tidak sama sekali. Walaupun mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan (jumlah). (Ada) beberapa, berarti lebih dari satu tapi juga tidak terlalu banyak," ujarnya.
Di sisi lain, Andika membeberkan sanksi kepada personel TNI AD yang tidak netral dalam pemilu bervariasi. Ia mencontohkan seorang personel TNI AD yang terbukti bersalah dalam Pengadilan Militer diberi sanksi penjara selama lima bulan.
"Sanksinya bervariasi, tapi salah satu yang bisa saya sebutkan adalah lima bulan hukuman penjara. Itu sudah putus dan diterima. Dan beberapa lagi sedang dalam proses," ujarnya.
Andika menegaskan TNI netral dalam pemilu. Ia berkata TNI hanya membantu Polri mengamankan Pemilu.
"Kami tidak ditugaskan untuk mendata. Jadi tugas Angkatan Darat yang dioperasionalkan Mabes TNI itu adalah dalam hal pengamanan," ujar Andika.
Andika menjelaskan TNI ditugaskan membantu Polri mengamankan jalannya kampanye. Ia juga berkata TNI ditugaskan untuk menjaga keamanan saat masa tenang, pendistribusian logistik Pemilu, hingga pengamanan pada penetapan hasil pemilu yang jatuh pada 22 Mei 2019.
"Jadi tugas kami pengamanan dan itu pun karena diminta Polri. Jadi tidak benar kalau kami memiliki hasil (pemilu). Bagaimana kami memiliki hasil, penghitungannya saja masih berlangsung," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (jps/ugo)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2DQcNzW
May 07, 2019 at 02:27AM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Demi Gaet Pemilih, Politikus Denmark Beriklan di Situs Porno
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang politikus asal Denmark, Joachim B. Olsen, mengambil langkah unik … Read More...
Kasus Kekerasan Aparat Saat May Day Dilaporkan ke Komnas HAMJakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perwakilan organisasi masyarakat sipil melaporkan temuan fak… Read More...
Stadion BMW Terancam Batal, The Jak Serang Instagram AniesJakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang The Jakmania di kol… Read More...
Tas 'I am Thin and Gorgeous' Dolce dan Gabbana Dihujat
Jakarta, CNN Indonesia -- Lagi-lagi Dolce & Gabbana membuat geger. Kali ini bukan soal iklan ra… Read More...
Menjelaskan Kekuatan Super Captain Marvel dengan Sains
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten baru Avengers, Captain Marvel, memiliki kemampuan luar biasa. Hany… Read More...
0 Response to "TNI AD Akui Ada Personel Tak Netral di Pemilu"
Posting Komentar