Jumlah tersebut bertambah setelah sebelumnya sebanyak 300 perusuh ditangkap, Kamis (23/5).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap ratusan orang tersebut.
"Sekarang dalam proses pemeriksaan saat ini sudah 441 terduga perusuh," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/5).
"Dipilah-pilah siapa yang sebagai pelaku lapangan, operator dan aktor intelektual dibalik kerusuhan tersebut," tuturnya.
Polisi telah mengidentifikasi jika sebagian dari perusuh tersebut merupakan preman Tanah Abang yang mendapatkan bayaran mulai dari Rp100-300 ribu per hari.
"Betul preman Tanah Abang. Sekali datang dikasih duit," ujarnya.
Kerusuhan pada 21-22 Mei terjadi di sejumlah lokasi antara lain di depan gedung Bawaslu Jalan MH Thamrin, Asrama Polisi di Petamburan dan Flyover Slipi, Gambir.
Massa di Slipi sempat membakar dua bus milik polisi dan sejumlah mobil warga.
pada Kamis (23/5), Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M Iqbal juga menyebut ada perusuh Aksi 22 Mei yang terafiliasi dengan Gerakan Reformis Islam (GARIS).
"Kami menemukan dua tersangka dari luar Jakarta yang terafiliasi dengan kelompok GARIS. Mereka memang niat untuk berjihad," ujar Iqbal saat memberikan keterangan di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta.
Iqbal mengklaim telah memiliki bukti kuat yang menunjukkan afiliasi dua orang tersangka itu dengan GARIS. Kelompok ini disebut Iqbal pernah menyatakan dukungan pada ISIS Indonesia dan berada di bawah pimpinan Ketua Dewan Syuro Ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Bahkan, GARIS juga pernah mengirimkan kadernya ke Suriah.
[Gambas:Video CNN] (gst/ugo)
http://bit.ly/2K3Rmz9
May 25, 2019 at 02:24AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Total Terduga Perusuh 22 Mei yang Ditangkap 441 Orang"
Posting Komentar