UEFA Melemahkan Arsenal dengan Skandal

Jakarta, CNN Indonesia -- Kiper Arsenal Bernd Leno menganggap ketiadaan Henrikh Mkhitaryan di final Liga Europa sebagai skandal yang melibatkan UEFA.

Mkhitaryan dipastikan tidak akan berlaga di partai final Liga Europa yang berlangsung di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, pada Kamis (30/5) dini hari WIB.

Gelandang asal Armenia itu tidak disertakan Manajer Unai Emery karena alasan keamanan mengingat Azerbaijan dan Armenia tengah terlibat konflik. Terkait hal tersebut, UEFA pun tidak bersedia memberi jaminan keselamatan kepada mantan pemain Manchester United itu.

"Ini merupakan skandal, dia telah bekerja keras selama satu musim dan tidak bisa bermain karena alasan politik. Saya sangat menyayangkannya," kata Leno dikutip dari Kicker.

Henrikh Mkhitaryan (kanan) tidak dapat berlaga di final Liga Europa karena alasan keamanan. (REUTERS/David Klein)

Upaya Arsenal untuk tetap menjaga kebersamaan dengan Mkhitaryan dalam bentuk penggunaan kaus dengan nama pemain 30 tahun tersebut pun dipastikan tidak diperkenankan UEFA.

Keputusan UEFA menggelar final di Azerbaijan juga mendapat kritik terkait jatah tiket bagi fan dari tim yang berlaga begitu sedikit. Dari 68 ribu bangku yang tersedia, fan Arsenal dan Chelsea masing-masing hanya mendapat jatah enam ribu tiket.

Selain itu ganjalan lain bagi para suporter adalah kesulitan mendapat visa dan biaya perjalanan yang cukup tinggi.

Kendati terdapat beragam alasan yang berujung kekecewaan, Leno tidak sampai berpikir untuk memboikot pertandingan.

"Klub begitu menginginkan gelar, mereka ingin tampil di Liga Champions dan jika Arsenal dan Chelsea menolak, kemungkinan yang terjadi adalah skorsing dari UEFA. Ini tidak mudah," ucap Leno.

Sebelum Leno, pemain Arsenal lainnya Laurent Koscielny juga mengutarakan kekecewaan lantaran Mkhitaryan tidak bisa berlaga. (nva/jun)

Let's block ads! (Why?)