![](https://awsimages.detik.net.id/visual/2018/09/05/d4ad86ac-5e04-4feb-aff5-42cd14b8636b.jpeg?w=650)
Pertanyaan publik ini mulai bermunculan setelah Saudi mengumumkan bahwa berdasarkan pemantauan hilal, negaranya akan merayakan Idul Fitri pada Selasa (4/6), sementara Palestina baru sehari setelahnya.
Sabri mengatakan bahwa perbedaan ini dapat terjadi karena Palestina belum dapat melihat hilal yang menentukan awal tahun Hijriyah.
"Kami tidak memiliki alat seperti yang ada di Palestina di Arab Saudi dan geografi negara kami tidak memungkinkan untuk melihat bulan," katanya.
Namun, sejumlah warga Palestina menduga keputusan tersebut terkait dengan politik menjelang pengungkapan usulan kerangka perdamaian Israel-Palestina yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Palestina pun menganggap AS bias dan tidak dapat menjadi mediator dalam upaya perdamaian dengan Israel. Sementara itu, Saudi sendiri adalah sekutu dekat AS di kawasan.
Meski demikian, Sabri menegaskan bahwa keputusan waktu Lebaran ini tak ada kaitannya dengan politik. Ia kemudian menyebut bahwa Mesir, sekutu dekat Saudi, juga merayakan Idul Fitri pada Rabu. (chs/has)
http://bit.ly/2wAERTX
June 05, 2019 at 04:57PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perdana Sejak 1994, Palestina dan Saudi Idul Fitri Terpisah"
Posting Komentar