Afsel akan Larang Turis dari Negara Berisiko Tinggi Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Afrika Selatan berencana untuk melarang kunjungan turis asing dari negara-negara berisiko tinggi seperti Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Jerman, China, dan Amerika Serikat di tengah penyebaran virus corona.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan rencana larangan kunjungan turis asing akan diberlakukan mulai Rabu (18/3).

"Kami memberlakukan larangan perjalanan terhadap warga negara asing dari negara-negara berisiko tingi corona seperti Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, dan China mulai 18 Maret 2020," ungkap Ramaphosa dalam pernyataanya pada Minggu (15/3).

Mengutip AFP, Afrika Selatan juga akan menolak pengajuan visa dari turis yang baru mengunjungi negara berisiko tinggi dalam tempo 20 harı terakhir. Selain menutup akses melalui bandara, mulai Senin (16/3) sekitar 53 pelabuhan juga akan ditutup dari akses kedatangan turis asing.

Tutup sekolah dan larang aktivitas publik

Selain menutup akses kedatangan turis asing, Ramaphosa juga mengumumkan untuk menutup sekolah selama tiga minggu mulai lusa, Rabu.

[Gambas:Video CNN]

Seluruh aktivitas yang melibatkan lebih dari 100 orang akan dilarang sementara waktu. Perayaan publik yang melibatkan massa juga akan dibatalkan unto membatasi kontak dengan orang banyan.

"Mengingat skala dan kecepatan penyebaran virus, jelas bahwa tidak ada negara yang kebab dari penyakit atau bisa terhindar dari dampak corona yang parah," ujarnya menambahkan.

Sejauh ini tercatat 61 orang di Afrika Selatan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Angka terse but bertambah dua kali lipat selama akhir pekan, sebelumnya corona menginfeksi 37 orang.

Sekitar 50 pasien positif corona diketahui melakukan perjalanan ke luar negeri termasuk Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Serikat. Namun belakangan infeksi corona diketahui berasal dari kontak di dalam negeri.

Merespons kondisi ini, Ramaphosa menyatakan penyebaran virus corona sebagai bencana nasional.

"Awalnya Karena warga melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama dari Italia. Yang mengkhawatirkan adalah saat ini kita menghadapi transmisi virus secara internal," ujarnya.