Kevin/Marcus sudah tiga tahun duduk di posisi nomor satu dunia. Konsistensi Kevin/Marcus dengan meraih banyak gelar setiap tahun jadi salah satu hal yang mengundang pujian.
Bagaimana Kevin melihat perjalanan kariernya hingga saat ini. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo:Bagaimana melihat perjalanan karier kamu hingga saat ini?
Saya bersyukur dengan apa yang sudah saya dapat selama ini tetapi perjalanan saya belum selesai. Perjalanan saya masih panjang, masih banyak yang mau saya kejar.
Bagaimana rasanya sudah tinggal di asrama dan jauh dari keluarga sejak usia belia?
Awalnya berat karena harus berpisah dengan keluarga dan tinggal sendiri di asrama, tetapi akhirnya terbiasa.
Kevin/Marcus jadi ganda putra nomor satu dunia saat ini. (Dok. Humas PBSI)
|
Ini demi kebaikan bersama menurut saya. Kondisi dan situasinya memang tidak memungkinkan untuk menggelar Olimpiade. Positifnya, persiapan kami lebih panjang lagi.
Sebagai pemain tunggal di awal karier, sebesar apa rasa kecewa kamu karena tidak bisa berprestasi bagus dan konsisten?
Siapa pemain idola kamu dan bisa ceritakan momen kamu gugup saat bertemu dia?
Dari dulu saya mengidolakan Sigit Budiarto. Saat di PB Djarum dia menjadi pelatih saya. Gugup sih tidak, justru waktu itu saya bertekad untuk mengambil banyak ilmu dari dia.
Bagaimana ide awal dipasangkan dengan Marcus Fernaldi Gideon? Siapa yang mencetuskan itu?
Waktu itu partner saya (Selvanus Geh) sakit dan harus istirahat panjang, koh Sinyo (Marcus) saat itu juga baru masuk pelatnas lagi dan belum punya partner. Akhirnya pelatih kami, mas Chafidz [Yusuf, Asisten pelatih ganda putra saat itu] memutuskan untuk memasangkan kami.
Sebagai penguasa BWF Tour dalam tiga musim terakhir, apa rahasia sukses Kevin/Marcus?
Tidak ada rahasia yang khusus. Saya dan koh Sinyo hanya mencoba selalu memberikan yang terbaik setiap pertandingan. Intinya tetap kerja keras dan menambah kemampuan.
Kevin/Marcus mulai mencuri perhatian pada 2016 ketika mereka memenangkan sejumlah gelar turnamen super series. (CNN Indonesia/Putra Permata Tegar Idaman)
|
Tidak ada beban di pikiran, saya mau coba lagi.
Dalam satu tahun terakhir, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe jadi ganda yang tak bisa dikalahkan. Apa rahasia kehebatan mereka?
Mereka pertahanan kuat, tidak gampang mati dan punya permainan sangat aman [jarang melakukan kesalahan].
Apakah ada tekanan lantaran kalah beruntun ketika menghadapi Endo/Watanabe di All England kemarin?Tekanan selalu ada, tidak hanya lawan mereka saja. Kemarin di final sebenarnya penampilan kami sudah lebih baik.
Saat belum terkenal bagaimana rasanya melihat pemain yang terkenal dikerubuti fans sedangkan kamu tidak ada yang melihat?
Saya tidak pernah memikirkan itu.
Pernah, dulu saat masih belum juara.
Apa target besar kamu setelah ini?
Masih banyak target yang ingin saya raih. Terbesar mungkin di Olimpiade nanti. (ptr)
https://ift.tt/2Y6NTag
April 26, 2020 at 09:09AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kevin Sanjaya: Dulu Saya Diremehkan"
Posting Komentar