
Pemililan Wali Kota (Pilwalkot) Medan yang akan dihelat pada 9 Desember mendatang diwarnai aksi saling belot kader dari kontestan partai yang akan bertanding.
Usai Akhyar Nasution yang menyeberang ke Partai Demokrat dari PDI Perjuangan pada 24 Juli, kini giliran eks Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Demokrat Sumut 2011-2016, HT Milwan yang menyeberang ke PDIP.
Milwan bahkan disebut menjadi ketua tim sukses Bobby Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Kota Medan 2020. Bobby-Aulia diusung delapan partai politik yakni: PDI-Perjuangan, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PPP, PSI dan Hanura.
Bobby yang juga menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah kader PDIP sejak terdaftar pada 12 Maret 2020, sementara Aulia adalah anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra.
Dan, bakal lawan Bobby-Nasution adalah Akhyar dan Salman Alfarisi. Akhyar-Salman ini diusung koalisi dua parpol yakni Demokrat dan PKS.
Akhyar yang merupakan Plt Wali Kota Medan itu semula adalah kader PDIP. Namun, setelah PDIP memilih mengusung Bobby yang lalu resmi diumumkan pada 11 Agustus lalu, ia membelot ke Demokrat.
Pada 24 Juli lalu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter-nya mengumumkan Akhyar didukung koalisi Demokrat-PKS maju dalam Pilwalkot Medan. Andi pun melampirkan foto Akhyar yang menggunakan jas Partai Demokrat.
Saat dikonfirmasi kala itu, Andi mengatakan Akhyar sudah menyatakan masuk partai Demokrat sejak sebulan ke belakang. Sementara itu, PDIP menyatakan resmi memecat Akhyar dan mencopotnya dari Wakil Ketua DPD PDIP Sumut lewat SK nomor 29/A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 yang terungkap pada 9 Agustus lalu.
Belakangan, Akhyar menyebut pencalonannya di Pilwalkot Medan itu sebagai bentuk perlawanan terhadap 'gerombolan yang menujukkan kekuasaan'. Pernyataan itu ia sampaikan di sela-sela deklarasi pasangan Akhyar-Salman Alfarisi (AMAN) yang diusung PKS dan Demokrat.
"Saya ucapkan terimakasih kepada PKS dan Demokrat yang telah luar biasa berani mencalonkan Akhyar dan Salman. Padahal di luar sana sudah berkembang fenomena sapu bersih. Karena dua partai ini berani mengambil jalan untuk tidak bersama di dalam sebuah gerombolan yang menunjukkan kekuasaan," kata Akhyar di Medan, Jumat (4/9).
Beberapa hari kemudian, giliran kader Demokrat Medan yang terpantau membelot ke kubu Bobby-Aulia. HT Milwan yang merupakan kader Demokrat menyeberang menjadi Ketua Timses Bobby-Aulia. DPD Demokrat Sumatera Utara menyatakan keputusan Milwan itu tak diketahui partai sebelumnya.
Alhasil, sebagai langkah tegas Plt Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain menyatakan Milwan akan diberi sanksi. Namun, dia mempersilakan Milwan untuk mengundurkan diri saja dari keanggotaan partai ketimbang diberi sanksi.
"Saya belum dapat informasi. Sampai hari ini beliau (Milwan) masih kader, belum mengundurkan diri, belum ada pengunduran dirinya," kata Herri, Selasa (15/9).
"Kalau memang benar informasi itu, kita minta beliau mengundurkan diri baik-baik dari Demokrat. Karena beliau memang masih kader Demokrat. Jadi kita tunggu apa betul," tambahnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Milwan, dia mengaku sudah lama tidak aktif di kepengurusan Partai Demokrat. HT Milwan diketahui pernah menjadi mantan Ketua DPD Demokrat Sumut periode 2011-2016.
Milwan pun pernah menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu periode 2000-2005 dan 2005-2010 serta Wakil Ketua DPRD Sumut periode 2014-2019. Ia pun mengklaim setelah tak lagi berada di kursi rakyat, maka itu pun menjadi akhir kebersamaannya dengan Demokrat.
"Saya sudah enggak di Demokrat lagi. Jadi setelah saya enggak di DPRD lagi, saya sudah enggak di sana (Demokrat) lagi," kata HT Milwan.
(thr/kid)https://ift.tt/3mmqJpU
September 16, 2020 at 07:05AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saling Belot Kader PDIP dan Demokrat di Pilkada Medan"
Posting Komentar