Kementerian BUMN akan menggabungkan atau merger 3 bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Merger 3 bank syariah pelat merah itu setara dengan bank kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dengan modal inti antara Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2020, total modal inti ketiga bank tersebut mencapai Rp19,44 triliun. Modal inti paling besar adalah Bank Syariah Mandiri sebesar Rp9,44 triliun. Disusul oleh BNI Syariah sebesar Rp5,07 triliun dan BRI Syariah Rp4,93 triliun.
Detailnya, modal inti Bank Syariah Mandiri naik 14,26 persen dari dari Rp8,1 triliun pada kuartal II 2019 menjadi Rp9,44 triliun kuartal II 2020. Sementara itu, perseroan mempunyai aset Rp114,40 triliun hingga Juni 2020, atau naik dari Rp112,29 triliun pada Desember 2019.
Pada periode April-Juni, entitas anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencatat kenaikan laba 30,52 persen dari Rp550,56 miliar pada kuartal II 2019 menjadi Rp718,63 miliar pada kuartal II 2020.
Sementara itu, moda inti BNI Syariah naik 12,36 persen dari Rp4,44 triliun kuartal II 2019 menjadi Rp5,07 triliun pada kuartal II 2020. Perseroan tercatat memiliki aset Rp50,76 triliun kuartal II 2020, atau naik dari sebelumnya Rp49,98 triliun di Desember 2019.
Pada periode April-Juni, entitas anak PT BNI (Persero) Tbk ini mencatat penurunan laba 18,23 persen dari Rp315,274 miliar pada kuartal II 2019 menjadi Rp266,64 miliar di kuartal II 2020.
Terakhir, modal inti BRI Syariah naik 6,09 persen dari Rp4,64 triliun di kuartal II 2019 menjadi Rp4,93 triliun tahun ini. Perseroan memiliki aset hingga Rp49,58 triliun di Juni 2020, atau naik dari Rp43,12 triliun pada Desember 2019.
Pada periode April-Juni, entitas anak PT BRI (Persero) Tbk ini mencatat kinerja laba paling moncer naik 229,66 persen dari Rp35,55 miliar pada kuartal II 2019 menjadi Rp117,2 miliar di kuartal II 2020.
Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto mengisyaratkan merger akan dilakukan dan diumumkan hari ini, Selasa (13/10). Pengumuman akan dilakukan oleh perwakilan dari ketiga bank syariah dan perwakilan dari induk usaha masing-masing.
Sebelumnya, beredar undangan konferensi pers virtual bertajuk Penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah. Rencananya, pengumuman resmi akan dilakukan hari ini.
Konferensi pers akan dihadiri oleh Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi.
Lalu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, dan Direktur Utama BRI Syariah Ngatari.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan aksi korpotasi itu mendorong pembentukan bank syariah BUKU IV dengan modal inti di atas Rp30 triliun.
Hal ini bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan industri bank syariah ke depan. Daya saing pun diyakini akan meningkat dengan sinergi ini.
"Upaya Kementerian BUMN untuk merealisasikan penggabungan bank syariah Himbara, untuk mendorong terwujudnya bank syariah yang kuat patut mendapatkan apresiasi. Melalui penggabungan dimaksud, harapan untuk memiliki bank syariah BUKU IV dengan modal minimal Rp30 triliun akan sangat terbuka," ucap Heru belum lama ini.
(ulf/bir)https://ift.tt/371bMV8
October 13, 2020 at 10:08AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Merger, Bank Syariah BUMN Jadi Bank BUKU 3"
Posting Komentar