Sisi Lain Keajaiban Borobudur dari Bukit Dagi

Jakarta, CNN Indonesia --

Mendengar kata Borobudur, yang terlintas dalam kepala adalah keajaiban yang diakui dunia. Selama berpuluh tahun, deretan stupa telah berhasil memesona ribuan pengunjung yang berwisata #DiIndonesiaAja.

Namun belum banyak yang tahu, kawasan di sekitar Candi Borobudur pun tak kalah menarik, misalnya Bukit Dagi. Pengunjung bisa memanfaatkan transportasi berupa mobil klasik dengan atap terbuka yang dikelola warga setempat, menyusuri jalan pedesaan yang dikelilingi sawah hijau.

Bukit Dagi terletak di ketinggian 275 meter di atas permukaan laut. Bukit ini memiliki hutan pinus yang memberi udara segar, serta pemandangan yang menyejukkan mata. Di sini, pengunjung bisa duduk-duduk di alam terbuka sembari menyantap menu Nasi Putri Manohara yang akan membuat perut bergejolak.


Nasi Putri Manohara sendiri sebenarnya disajikan untuk para bangsawan dan raja. Kini, semua orang bisa merasakan kenikmatan akulturasi kuliner Arab, India, dan budaya Jawa.

"Kalau dari relief Candi Borobudur, Putri Manohara digambarkan sebagai sosok bidadari yang amat sempurna," kata koresponden CNN Indonesia TV, Rully Kurniawan yang tengah bersiap bersantap.

Sementara sebagai pusat pemandangan, Candi Borobudur menjulang megah penuh percaya diri di antara pepohonan. Beragam kegiatan bisa dinikmati di Bukit Dagi, mulai memainkan permainan tradisional, belajar membuat janur, hingga mendengar berbagai kisah menarik tentang sejarah Candi Borobudur.

Bukit Dagi merupakan salah satu spot wisata terbaru yang dimiliki Borobudur. Selain menyajikan pemandangan berbeda, Bukit Dagi juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, antara lain pemakaian masker dan menjaga jarak satu sama lain.

Di Zona Dua Candi Borobudur, wisatawan bisa bertemu langsung dengan Sela, Echa, Indra, Lizzy, dan Bona. Mereka adalah gajah-gajah yang ramah dan hidup tenang ditemani para pawang. Sela berusia paling tua, yakni 35 tahun, dan ia senang sekali mandi.

Kadang, Sela mandi langsung di dalam kolam besar, atau di waktu lain, menikmati semprotan air dan tepukan sayang dari para pengasuh. Wisatawan pun bisa ikut memandikan, sembari memberi makan wortel pada hewan berbelalai panjang itu. Menurut sang pawang, pengunjung jangan sampai lalai saat bermain dengan gajah.

"Gajah-gajah ini memang seperti yaa manja-manja, begitu. Tapi bagaimanapun, terhadap binatang ini orang tetap harus hati-hati, harus ada pendampingan dari pawangnya," kata Sello, pawang Sela.

Sello menambahkan, Sela punya hobi melukis. Kreativitas itu dapat disaksikan pengunjung, sebelum berfoto bersama untuk kenang-kenangan. Atraksi dari Sela tersebut melengkapi wisata #DiIndonesiaAja yang dilakukan tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Tetap pakai masker, bawa peralatan pribadi, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta jaga kebersihan diri dan lingkungan.

[Gambas:Youtube]

(rea)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2IAX3G6

November 14, 2020 at 11:13AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sisi Lain Keajaiban Borobudur dari Bukit Dagi"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.