Biden Sebut Trump Halangi Tim Transisi Pemerintahan

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden mengatakan tim transisinya "menghadapi hambatan" dari Kementerian Pertahanan dan Kantor Manajemen dan Anggaran pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Kami hanya tidak mendapatkan semua informasi yang kami butuhkan dari administrasi keluar di bidang keamanan nasional utama," kata Biden setelah menerima pengarahan virtual dari anggota tim transisi di bidang kebijakan luar negeri dan keamanan nasional.

"Kami membutuhkan gambaran jelas tentang posisi kekuatan kita di seluruh dunia dan operasi kita untuk menghalangi musuh kita. Kami membutuhkan visibilitas penuh ke dalam perencanaan anggaran yang sedang berlangsung di Kementerian Pertahanan dan badan-badan lain untuk menghindari jendela kebingungan atau pengejaran yang mungkin coba dieksploitasi oleh musuh kita," terang Biden.


Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kepada CNN bahwa ada tiga pengarahan atau wawancara yang dijadwalkan dengan tim transisi Biden pekan ini. Dua pengarahan berkaitan dengan masalah virus corona dan satu pengarahan tentang "keamanan siber".

Ketegangan antara Pentagon dan tim transisi Biden telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena mandeknya proses transisi kekuasaan.

Pekan lalu, Biden mengatakan Kemenhan menolak memberi tahu timnya tentang serangan siber besar-besaran di lembaga pemerintah, perusahaan teknologi dan akuntasi utama Amerika.

Sepekan sebelumnya, tim transisi Biden mengatakan mereka belum menyetujui jeda dua pekan dari diskusi dengan pejabat Pentagon, meskipun pejabat Menhan mengatakan kedua belah pihak setuju untuk mengambil "jeda liburan".

Seorang pejabat transisi mengatakan kepada CNN bahwa Kemenhan terus "menolak dan menunda" pertemuan dengan anggota tim peninjau.

"Tidak ada kemajuan substansial sejak pejabat transisi berbicara tentang alotnya kepemimpinan politik Kementerian awal bulan ini," kata pejabat itu.

"Seperti yang disinggung oleh Presiden terpilih, tidak ada Kementerian yang lebih penting bagi keamanan nasional kita selain Kemenhan, dan keengganan untuk bekerja sama dapat berdampak jauh setelah 20 Januari," tambahnya.

Dilansir CNN, Biden menuturkan ada sejumlah masalah keamanan nasional mendesak yang sedang dipersiapkan pemerintahannya ketika akan menjabat bulan depan. Masalah tersebut termasuk pandemi Covid-19, krisis iklim, dan krisis kemanusiaan di perbatasan selatan AS.

Dia menegaskan kembali janjinya untuk meninggalkan kebijakan luar negeri Donald Trump yang terisolasi. Sebaliknya, ia akan membangun kembali aliansi di seluruh dunia dan bekerja dengan mitra untuk mengatasi masalah global.

"Kami harus mendapatkan kembali kepercayaan dan keyakinan yang mulai menemukan cara untuk bekerja di sekitar kami atau bekerja tanpa kami," kata Biden.

Biden akan mewarisi sejumlah tantangan mendesak ketika ia dilantik sebagai presiden bulan depan, termasuk pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 334 ribu orang Amerika pada Senin sore.

Biden juga telah menunjuk beberapa anggota terkemuka untuk tim kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya, termasuk Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri dan Lloyd Austin sebagai menteri pertahanan.

Dia juga menunjuk Avril Haines sebagai direktur intelijen nasional dan Alejandro Mayorkas sebagai pemimpin Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS). Haines akan menjadi perempuan pertama yang memimpin komunitas intelijen AS, sementara Mayorkas akan menjadi orang Latin pertama yang memimpin DHS.

(ans/evn)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2KIE4Ld

December 29, 2020 at 08:10AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Biden Sebut Trump Halangi Tim Transisi Pemerintahan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.