Barbecue atau 'bakar-bakaran' telah lama menjadi salah satu pilihan untuk merayakan tahun baru. Sebelum jadi makanan khas tahun baru, barbecue telah melewati sejarah yang panjang sejak zaman dahulu kala.
Cara memasak memanggang, yang menjadi asal mula barbecue, sudah ada sejak nenek moyang manusia Homo Erectus memasak daging dengan api sekitar 1,8 juta tahun yang lalu.
"Barbecue itu sederhananya masak dengan api. Ketika orang sudah mulai mengenal api, di situ barbecue sudah mulai lahir, prinsipnya begitu," kata pakar kuliner Chef Ragil Imam Wibowo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/12).
Namun, teknik barbecue yang dikenal saat ini yaitu memasak daging di atas panggangan dengan rempah-rempah dan saus olesan khusus, diketahui berasal dari Kepulauan Barbados, Karibia pada abad ke-16.
Kata barbecue berasal dari bahasa Taino, bahasa suku Indian Karibia. Barbecue diambil dari kata barbacoa yang berarti memanggang di atas perapian kayu.
Menurut Planet Barbecue, sejarah mencatat kata barbecue pertama kali muncul dalam catatan penjelajah Spanyol di Hindia Barat pada 1526.
Sejak saat itu, popularitas barbecue dengan daging babi dan sapi menyebar dengan cepat ke Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat.
Sebagaimana dilansir Live Science, barbecue populer di Amerika Serikat sejak zaman kolonial dan berkembang jadi budaya turun temurun. Bahkan, pada 1650, salah satu peraturan di Virginia melarang pelepasan senjata saat barbecue berlangsung.
Peristiwa-peristiwa penting di AS pun kerap dengan kegiatan barbecue bersama. Mulai dari saat menang Perang Revolusi hingga saat membangun jembatan pertama di atas Sungai Missouri.
Lantaran tingginya peminat barbecue, pabrik briket arang komersial pertama dibangun oleh Henry Ford pada 1921 dengan rancangan Thomas Edison.
"Di Amerika Serikat, barbecue sangat digemari oleh presiden mereka saat itu, Abraham Lincoln. Hingga akhirnya Thomas Edison diminta untuk merancang yang kemudian dibuat oleh Henry Ford. Sejak saat itu [barbecue] jadi budaya Amerika," tutur Chef Ragil.
Sejak saat itu pula, barbecue kerap diidentikkan dengan perayaan yang spesial, meriah dan kaya untuk semua kalangan. Biasanya masyarakat menggunakan ayam untuk harga yang murah, makanan laut untuk yang lebih mahal, dan daging premium untuk kelas atas.
Dari AS dan Eropa, globalisasi dan internet membuat perayaan dengan barbecue menyebar ke Indonesia dan jadi kegiatan yang identik dengan perayaan besar termasuk tahun baru.
"Ini kesuksesan budaya barat melalui lagu dan film mengimpor budaya mereka," kata pengamat sosial dari Vokasi UI Devie Rahmawati kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Devie, masyarakat Indonesia awalnya memaknai tahun baru dengan spiritual. Namun, perkembangan budaya barat membuat masyarakat memodifikasi budaya tersebut.
"Kelompok timur itu biasanya perayaan yang lebih bersifat spiritual seperti berdoa dan menolak bala. Berkembang menjadi glokalisasi [penyesuaian lokal], think global act-nya lokal seperti berkumpul lalu dengan menikmati makanan seperti sate," kata Devie.
Kini, banyak acara penting, kegiatan, dan perayaan diisi dengan barbecue di Indonesia. Dengan harga yang relatif terjangkau dan cara yang mudah, setiap keluarga bisa membuat barbecue sendiri di rumah.
Pada perayaan tahun baru kali ini, setiap keluarga yang ingin merayakan dengan barbecue disarankan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
(ptj/agn)https://ift.tt/3n1Clh5
December 31, 2020 at 08:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejarah Barbecue Jadi Tradisi saat Perayaan Tahun baru"
Posting Komentar