Gunung Kilauea di Hawaii Meletus, Tak Bahayakan Penduduk

Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Kilauea di Hawaii, Amerika Serikat, meletus pada Senin (21/12) dan memuntahkan batuan pijar serta abu vulkanik.

Dilansir Associated Press, Selasa (22/12), letusan gunung itu juga membuat suhu air danau yang berada di puncaknya naik hingga mendidih.

Letusan itu terjadi pada malam hari, sehingga menerangi langit sampai berwarna oranye akibat pancaran sinar dari lava.


Para penduduk setempat nekat menyaksikan peristiwa alam itu dari jarak aman.

Menurut pakar cuaca dari Badan Cuaca Nasional Hawaii, Tom Birchard, lava yang bercampur dengan air danau itu memicu letusan besar selama satu jam. Sebab, reaksi yang terjadi ketika air bertemu dengan lava yang memiliki suhu sangat tinggi bisa memicu ledakan, karena air itu dalam sekejap berubah menjadi uap dengan tekanan yang sangat tinggi.

Birchard mengatakan seluruh air di danau itu saat ini sudah kering. Letusan itu memicu awan yang terbentuk akibat air danau yang menguap setinggi sembilan kilometer.

Menurut Badan Survei Geologi AS, letusan Gunung Kilauea tidak terlalu membahayakan karena masih berada di dalam kawah. Sampai saat ini tidak ada imbauan bagi penduduk untuk segera mengungsi akibat letusan itu.

Badan Cuaca Nasional memperingatkan para penduduk supaya berhati-hati dengan hujan abu dari letusan gunung itu. Sebab jika terhirup ke dalam paru-paru atau terkena mata bisa memicu iritasi.

Di sisi lain, Juru Bicara Taman Nasional Gunung Api Hawaii, Jessica Ferracane, menyatakan letusan itu membahayakan penduduk sekitar.

"Tingkat gas belerang saat ini cukup tinggi dan letusan itu masih melontarkan batu-batu vulkanik yang sangat panas dari kawah, dan hal itu membahayakan orang-orang yang berada di sekitar, termasuk bagi mereka yang mempunyai penyakit jantung atau pernapasan, bayi, anak-anak dan wanita hamil," kata Ferracane.

Masalah lainnya menurut Ferracane adalah para penduduk justru berbondong-bondong datang untuk melihat peristiwa alam itu. Akibatnya kawasan parkir menuju taman nasional itu penuh sehingga pengunjung mesti antre.

Padahal, pandemi virus corona saat ini masih terjadi. Ferracane menyatakan untuk saat ini para pengunjung masih terkendali dan bisa diberlakukan protokol kesehatan seperti menjaga jarak.

Akan tetapi, dia tidak bisa menjamin jika jumlah pengunjung semakin banyak apakah protokol kesehatan masih bisa dipatuhi.

"Untuk saat ini kami belum mengatur kerumunan itu. Kami mengimbau mereka mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19). Sebab sejumlah pengunjung ada yang tidak mengenakan masker," kata Ferracane.

Letusan besar Gunung Kilauea terakhir terjadi pada 2018. Saat itu erupsi menghancurkan lebih dari 700 rumah akibat diterjang lava.

Lava juga mengubur lahan seluas kota Manhattan di New York, dengan ketebalan 24 meter. Aliran lava juga terus terjadi selama empat bulan.

Meski berbahaya karena masih aktif, tetapi di sekitar Gunung Kilauea justru banyak dibangun lokasi pemukiman.

Gunung Kilauea adalah salah satu gunung api paling aktif di dunia.

(Associated Press/ayp)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3azdUF5

December 22, 2020 at 07:15AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gunung Kilauea di Hawaii Meletus, Tak Bahayakan Penduduk"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.