Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyampaikan pesan kepada para aktivis mahasiswa agar memiliki sikap menentukan calon pemimpin mereka.
Fahri meminta mahasiswa lantang menyuarakan memilih pemimpin yang baik di Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, ajakan memilih pemimpin yang baik, adalah bentuk 'kudeta konstitusional' yang diizinkan negara.
"Jadi aktivis mahasiswa itu, kalau berdemo jangan terlalu santun. Hanya bisa berkoar acung-acung spanduk saja. Tapi, sampaikan dengan gagah dan berani ajak masyarakat, mari kita pilih pemimpin yang baik," ujar Fahri dalam keterangannya, Rabu (1/12).
Hal itu disampaikan mantan politikus Partai Gelora itu saat bertemu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Cirebon, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Fahri sekaligus mendorong pemerintah agar menghapus presidential treshold atau ambang batas pencalonan presiden sebanyak 20 persen suara hasil pemilu. Fahri meminta pemerintah membuka peluang kepada daerah untuk mengajukan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mereka pada Pilpres 2024.
"Pemerintah pusat jangan lagi menyumbat aspirasi dari daerah. Daerah bisa mengajukan pasangan capres-cawapresnya sendiri-sendiri," kata dia.
Fahri menilai, rakyat kini harus memilih pemimpin yang memiliki kemampuan mengelola negara baik di eksekutif maupun yudikatif. Ia tak ingin masyarakat memiliki pemimpin yang tak bisa berbicara, dan hanya menerima gaji.
Dia menyebut potensi dan kekayaan sumber daya alam negara luar biasa, sehingga harus dikelola oleh pemimpin yang memahami hal itu sehingga tak terus terjadi penyimpangan.
"Jangan pilih wakil rakyat yang gak bisa ngomong, tapi hanya nerima gaji doang. seorang pemimpin di eksekutif maupun legislatif harus memiliki kemampuan dalam mengelola negara, jangan asal pilih seperti yang sudah-sudah," katanya.
(thr/ain)https://ift.tt/31ev4p3
December 02, 2021 at 02:51AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fahri ke Mahasiswa: Kalau Demo Jangan Terlalu Santun"
Posting Komentar