
"Sebetulnya itu tidak murni dilaksanakan oleh yang berkepentingan dalam pemilu, tapi betul-betul ditunggangi kelompok radikal dan terorisme yang masih berafiliasi pandangannya kepada ISIS," kata Sujatmiko dalam diskusi di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (28/5).
Sujatmiko tidak ingin mengatakan aksi rusuh 21-22 Mei kemarin terbilang sukses atau tidak. Dia mengaku tidak memiliki kapasitas untuk menjawabnya.
Meski begitu, dia menekankan bahwa kelompok berpandangan radikal selalu memanfaatkan kondisi negara yang sedang tidak kondusif. Mereka akan melakukan aksi pada momen tersebut.
"Kelompok radikali dan teroris akan selalu menggunakan kesempatan kejadian nasional yang kritis untuk masuk di dalamnya menyampaikan tujuan-tujuan mereka. Termasuk kemarin itu," kata Sujatmiko.
Sujatmiko lalu mengapresiasi langkah kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akhirnya menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Dengan kata lain, melalui jalur yang konstitusional.
Menurut Sujatmiko, langkah konstitusional dapat mencegah kelompok radikal melakukan aksi. Mereka, lanjutnya, cenderung memanfaatkan kesempatan aksi massa untuk menyebarkan ideologi dan melancarkan aksi. Tidak akan terjadi jika langkah konstitusional yang diambil.
Diketahui, Prabowo-Sandi mengajukan gugatan perselisihan hasil pilpres ke MK pada Jumat lalu (24/5). Ada delapan pengacara yang tergabung dan diketuai oleh Bambang Widjajanto.
"Makanya proses politik, proses demokrasi, proses hukum, di sini harus sangat kita junjung tinggi. Apapun itu, sepanjang itu konstitusional seharusnya dilaksanakan," kata Sujatmiko.
[Gambas:Video CNN] (bmw/DAL)
http://bit.ly/2KbluZl
May 29, 2019 at 01:42AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BNPT: Aksi 22 Mei Ditunggangi Kelompok Afiliasi ISIS"
Posting Komentar