Dahnil menyebut, pemaparan pada rapat pleno dia anggap sebagai sesuatu yang sia-sia dan tak berguna disampaikan apalagi pemaparan itu pun telah sering mereka lakukan.
"Apa gunanya menyampaikan data di situ kan," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Lagi pula kata dia, pihaknya telah berulang kali menyampaikan data temuan adanya kecurangan namun justru tak pernah digubris sama sekali.
"Berulang kali kami sejak awal itu mengeluarkan data-data, data pemilih tetap dan segala macam, juga secara resminya baik entry terkait C1, sudah kita sampaikan semuanya," kata Dahnil.
Dalam kesempatan itu, Dahnil juga menyampaikan alasan pihaknya masih mengirim saksi-saksi dan tim BPN dalam rapat pleno rekapitulasi suara di KPU hari ini, padahal sebelumnya Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso dengan tegas akan menarik semua saksi dari rapat pleno KPU.
Dahnil sendiri berdalih, masih adanya saksi dari BPN ini hanya untuk memberi waktu kepada KPU untuk menyampaikan itikad baik dan melakukan perubahan sebagai lembaga independen.
Pihaknya kata Dahnil, masih berbaik sangka bahwa KPU akan menyampaikan itikad baik dengan cara menunjukkan dan mengakui adanya kecurangan dalam Pemilu ini.
"Kami masih berikan waktu kepada KPU beberapa hari agar kemudian (KPU) tunjukan itikad baik untuk melakukan perubahan yang signifikan," kata dia.
Untuk saat ini kata dia, tim BPN masih terus memantau sikap dari KPU. Jika dalam waktu dekat ini tak ada itikad baik tersebut, maka BPN akan langsung menarik semua saksi.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes pihaknya kepada KPU lantaran mereka anggap tak bersikap independen.
"Kita akan melihat beberapa hari ke depan ini perkembangannya kalau kemudian perkembangannya menunjukan tidak ada itikad baik maka kami akan tarik saksi-saksi kami," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (tst/sur)
http://bit.ly/2LTjXtM
May 16, 2019 at 02:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPN Merasa Tak Perlu Paparkan Kecurangan di Pleno KPU"
Posting Komentar