Sebelumnya, pernyataan Poyuono diungkapkan lantaran ia menilai Demokrat bimbang untuk memilih bertahan atau angkat kaki dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Arief Poyuono enggak penting, enggak usah ditanggapin," kata Imelda kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/5).
Imelda hanya menekankan hingga hari ini Demokrat masih bersama-sama melakukan rapat dengan BPN. Para Sekretaris Jenderal Partai koalisi, kata dia, juga masih melaksanakan buka bersama yang menandakan masih merapatnya Demokrat ke BPN.
![]() |
"Para sekjen lagi pada buka bersama dan dan mereka masih mendiskusikan berbagai hal terkini kok," kata Imelda.
Bahkan Imelda mengatakan dirinya masih bertugas mengawal media dan pemberitaan hingga hari ini. Begitu pula dengan kader Demokrat di daerah yang masih setia menjaga suara sampai hari pengumuman.
"Sekarang kita masih solid saya masih kerja di BPN barusan di media center. Yang di daerah juga masih solid dan kita masih mengawal suara," ucap Imelda.
Sebelumnya, Arief meminta agar Demokrat bisa dengan tegas memberikan sikap dukungan terhadap Prabowo-Sandi. Jika tidak, Arief mempersilahkan Demokrat untuk keluar dari koalisi.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur, jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala. Monggo keluar saja," kata Arief melalui pesan singkat, Jumat (10/5).
Selain itu, Arief buka-bukaan bahwa pihaknya menerima Demokrat atas dasar kasihan tidak mendapat kursi legislatif di Pileg 2019. Arief juga menyinggung dosa masa lalu yang melibatkan Demokrat terkait korupsi Hambalang.
"Saya tahu kok kenapa kayak undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi. Kayak kasus korupsi proyek Hambalang," tutur dia.
(ctr/ain)
http://bit.ly/2DZ9M0c
May 11, 2019 at 02:32AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demokrat soal Ketum Undur-Undur: Arief Poyuono Tak Penting"
Posting Komentar