Kisah Kehidupan Loyle Carner di 'Not Waving, But Drowning'

Jakarta, CNN Indonesia -- Loyle Carner hadir begitu saja, tanpa peringatan, merasuk tak terasa. Di pendengaran pertama, barangkali tak terasa istimewa. Tunggu sampai beberapa lagu kemudian, gaya 'bernyanyi'-nya yang menyerupai rap dan toasting, dilengkapi melodi manis bertempo standar akan mulai mencuri perhatian.

Paling mudah, melirik kolaborasinya dengan Tom Misch. Mereka punya beberapa lagu bersama, tampaknya kerja sama mereka sudah dimulai cukup lama. Entah bagaimana, dua sekawan ini selalu terasa tepat sasaran, satu pemahaman, satu frekuensi. Kolaborasi terbaru termuat di album Carner, 'Not Waving, But Drowning', bertajuk 'Angel'. Jika Carner hadir di album 'Geography' Misch dalam 'Water Baby', maka Misch bisa dipastikan muncul di album Carner.

NME mendeskripsikan Carner dengan 'sensitif dan fasih'. Baru berusia 24 tahun, Carner telah memiliki corak vokal tersendiri yang berhasil membedakannya dari musisi hip hop Inggris lainnya. Musiknya sendiri barangkali bisa disebut hip hop kontemporari. Modern. Soul. Ringan. Lembut.

"Dan Carner suka berbicara tentang ibunya, lebih dari musisi lain yang saya tahu. Ia juga kerap menyebut sang ibu dalam wawancara-wawancaranya. Sepertinya memang sosok tersebut amat penting dalam kehidupan Carner, kemungkinan karena ia divonis mengidap ADHD saat berusia tujuh tahun. Hal yang disebut Carner sebagai, "Hal terburuk dan terbaik yang pernah terjadi pada saya."


Jean yang dimaksud dalam 'Dear Jean' yang menjadi pembuka 'Not Waving, But Drowning' adalah sang ibu. Carner terdengar seperti sedang duduk di meja dapur, menyesap teh dalam cangkir ketika ibunya mondar-mandir menyiapkan makan malam.

"Oh, but listen, I ain't moving out as such. Just moving half of my clothes, maybe louder stuff. Out the south, out the house, never out of touch," kata Carner. Ia akan tinggal bersama kekasihnya, maka ia berpamitan pada sang ibu.

Carner punya rima yang mengalir. Dan itulah kekuatannya. Ia berkisah tentang kehidupan personal, seperti mengenai ayah biologis dan ayah tirinya dalam 'Looking Back', serta sejumlah hubungan yang rapuh serta pernah menghancurkannya. Menariknya, meski personal, lirik Carner juga logis dan apa adanya, tak bertele-tele..

Album ini memuat 15 lagu, tidak disarankan untuk pengiring pesta, lebih sedap dinikmati dalam perjalanan memakai headset sembari memandang langit. Sebagai penutup, ada 'Dear Ben' yang tampaknya merupakan 'jawaban' sang ibu dari 'Dear Jean' tentang keinginan Carner untuk tinggal bersama pasangannya. Sekadar info, Ben yang dimaksud di atas adalah Carner sendiri yang sebenarnya bernama asli Benjamin Gerard Coyle-Larner.

[Gambas:Youtube]

'Not Waving, But Drowning' dilengkapi oleh kolaborasi manis oleh Tom Misch, Rebel Kleff & Kiko Bun di 'You Don't Know', Jorja Smith dalam 'Loose Ends' serta Jordan Rakei di 'Ottolenghi'. Carner seperti berjalan di jalannya sendiri. Sedikit jazz, sedikit hip hop di sana-sini, gaya old-school yang modern dan lugas, seorang Loyle Carner hanya sedang mengisahkan kehidupannya dengan cara indah.

Jika Anda seorang yang menggemari lirik yang nyaris menyerupai puisi dan suka musik yang tidak berisik sebagai pengiring kisah kehidupan, album ini direkomendasikan untuk Anda. (rea)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Lzu9ax

May 12, 2019 at 08:54AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kisah Kehidupan Loyle Carner di 'Not Waving, But Drowning'"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.