
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan sasaran dari aksi penyerangan kedua kelompok tersebut adalah aparat kepolisian.
"Mereka masih konsisten melakukan amaliyah dengan sasaran aparat kepolisian yang mereka anggap selama hampir 20 tahun melakukan penegakan hukum secara masif terhadap kelompok-kelompok tersebut," tutur Dedi di Mabes Polri, Kamis (9/5).
Selain itu, dikatakan Dedi, kelompok JAD Bekasi dan Lampung juga berencana melakukan serangan terhadap aksi massa.
"Menjelang tanggal 22 Mei ini akan ada banyak aksi massa yang bisa mereka manfaatkan, yang berujung people power, ini merupakan suatu momentum kelompok tersebut melakukan serangan," ujarnya.Dedi menyebut aksi serangan tersebut tak hanya akan menimbulkan korban jiwa, tapi juga berpotensi memicu chaos.
"Sisi kedua mereka menginginkan chaos. Kalau merembet ke mana-mana, kalau merembet ke mana-mana, sleeping-sleeping cell mereka akan bangkit seperti kerusuhan di negara Suriah, Irak maupun di Malawi, konsepnya seperti itu," ucap Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menambahkan tim Densus 88 Antiteror akan terus memantau pergerakan kelompok-kelompok teroris di seluruh wilayah Indonesia. Densus 88, sambungnya, juga sudah melakukan pemetaan terhadap kelompok tersebut.Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung selama tiga hari. Delapan terduga teroris ini ditangkap di daerah yang berbeda yaitu Bitung, Tegal, dan Bekasi, pada Kamis (2/5), Sabtu (4/5), dan Minggu (5/5).
Penangkapan terduga teroris yang dilakukan pada hari Sabtu (4/5) dan Minggu (5/5) berawal dari penangkapan dua tersangka di Bitung, Sulawesi Utara, yakni RH dan M, pada Kamis (2/5). Terduga RH dan M ditangkap pada saat ingin naik kapal dari Bitung menuju Poso.
Pada Sabtu (4/5), Densus 88 juga mengamankan tiga terduga teroris yakni SL (34) yang ditangkap di Babelan, Bekasi; AN (20) di Kecamatan Tambun Selatan; dan MC (28) ditangkap di Kecamatan Tegal Timur.Lalu pada Minggu (5/5), Densus 88 menangkap tiga terduga teroris, yakni MI (32) yang ditangkap di Perumahan Jaka Kencana, Bekasi; IF (19) ditangkap di Jalan Dr Ratna Jati Bening, Bekasi; dan T (25) ditangkap di Jalan Cluster The California, Bekasi. T terpaksa ditembak karena melempar bom ke arah Densus 88.
Kemudian, pada Rabu (8/5), Densus 88 menangkap EY yang diketahui merupakan amir dari JAD Bekasi. Selain itu, Densus menangkap YM alias Kautsar yang diketahui merupakan anak buah dari EY. (dis/wis)
http://bit.ly/2V7LiaR
May 10, 2019 at 12:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Sebut JAD Bekasi dan Lampung Kolaborasi Incar Aparat"
Posting Komentar