Melalui pernyataan, kedutaan besar AS di Baghdad juga mengatakan "layanan visa normal akan ditangguhkan untuk sementara waktu" akibat pemulangan sejumlah staf.
Kedutaan juga merekomendasikan para staf yang terdampak perintah itu pergi dari Irak "dengan transportasi komersial sesegera mungkin".
Sementara itu, juru bicara Kemlu AS menuturkan keputusan pemulangan staf kedutaan dan konsulat dilakukan atas alasan keamanan tanpa menjelaskan lebih detail.
Ia juga tak menyebut berapa jumlah staf yang ditarik pulang.
"Memastikan keamanan staf pemerintah dan warga AS di luar negeri adalah prioritas utama kami dan kami yakin atas kapabilitas otoritas Irak untuk melindungi warga kami," kata jubir Kemlu AS tersebut seperti dikutip Reuters.
Namun, penarikan staf diplomatik ini terjadi setelah militer AS menegaskan kekhawatirannya soal kemungkinan ancaman langsung dari Iran terhadap pasukannya di Irak.
Militer AS bahkan menganggap ancaman Iran itu berada dalam tingkat tinggi.
Ketenganan antara Washington dan Teheran kembali memenas setelah Presiden Hassan Rouhani mengancam melanjutkan pengayaan porgram nuklir negaranya, jika Eropa tidak bisa membela Iran dari sanksi AS.
Melalui pidato di stasiun televisi nasional pada pekan lalu, Rouhani melontarkan langsung ancaman tersebut kepada negara-negara penandatangan kesepakatan nuklir JCPOA, yakni Inggris, Prancis, Jerman, China, Rusia, dan Uni Eropa.
Trump bahkan mengerahkan kapal induk dan sejumlah pesawat pengebom ke Timur Tengah, tepatnya dekat Uni Emirat Arab.
Menanggapi langkah itu, seorang komandan senior angkatan bersenjata Iran, Garda Revolusi, menuturkan Teheran siap menghadapi armada AS di Timur Tengah.
Teheran menegaskan akan melakukan serangan balasan atas segala bentuk agresi AS. (rds/ayp)
http://bit.ly/2vXUDI5
May 16, 2019 at 01:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Takut Jadi Target Iran, AS Tarik Seluruh Diplomat dari Irak"
Posting Komentar