Negara dengan Penjualan Terbesar Tak Bisa Selamatkan Nissan

Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor Co mengumumkan laba tahunan anjlok di atas angka 40 persen.

Penurunan laba Nissan disebabkan oleh masalah di Amerika Serikat (AS), dan kegagalan untuk memenuhi janji kepada para dealer di AS. AS selama ini menjadi pasar otomotif terbesar Nissan.

CEO Nissan Hiroto Saikawa mengatakan margin laba Nissan AS telah mencapai level rendah antara 1 sampai 2 persen. Bahkan Ia memprediksi penurunan penjualan 15 hingga 17 persen pada 2022 akibat perlambatan produksi kendaraan Nissan di AS.

"Ini akan memakan waktu lebih banyak daripada yang kita pikirkan untuk pulih dari situasi ini," kata Saikawa mengutip Reuters, Rabu (15/5).

Dealer Nissan mengeluhkan rencana masa depan perusahaan yang menemui jalan buntu, bahkan sejumlah dealer Nissan mengaku masih 'menagih' janji Nissan untuk perubahan yang lebih baik.

"Kami telah mendengar banyak pembicaraan, tetapi kami belum melihat tindakan apa pun," kata US Marine yang merupakan mitra pengelola dengan Sutherlin Nissan di Orlando, Florida.

Para dealer skeptis karena program bonus yang memberi imbalan kepada setiap dealer dengan uang tunai jika mereka mencapai target penjualan bulanan.

Program tersebut disinyalir bisa memaksa dealer untuk memangkas margin laba untuk mencapai target. Keuntungan di dealer Nissan milik Marine disebut telah turun 50 persen.

"Ini menyedihkan dan mengempis bagi dealer ketika kami mendapatkan tujuan baru kami untuk kuartal ini dan mereka sangat tinggi sehingga beberapa dealer mengatakan akan fokus pada penjualan mobil bekas," kata Marine .

Kepala Nissan Amerika Utara yang baru ditunjuk, Jose Valls mengatakan pada Reuters bahwa Nissan akan melakukan penyegaran sebagian besar jajaran produk selama dua sampai tiga tahun ke depan.

"Saya tahu dealer skeptis tetapi saya berusaha menjadi sangat pragmatis dan saya membutuhkan mereka karena mereka membutuhkan saya," ucap Valls

Pada tingkat tertentu, produsen otomotif memang mengandalkan diskon di pasar Amerika agar produknya laku di pasaran. Pembuat mobil seperti Toyota dan Honda menggunakan diskon untuk mendorong nilai jual. Nissan juga turut menggunakan praktik diskon ini.

"Kami sampai pada titik di mana pelanggan telah membeli produk kami karena diskon yang ditawarkan pada mereka, bukan karena kekuatan produk itu sendiri," kata Saikawa. (jnp/mik)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VC86ok

May 16, 2019 at 01:50AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Negara dengan Penjualan Terbesar Tak Bisa Selamatkan Nissan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.