164 Santri Malaysia di Magetan akan Dipulangkan dari Juanda

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia segera memulangkan 164 warga negaranya yang menjadi santri di Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur. Pemulangan santri asal Malaysia direncanakan akan dilakukan pada Senin (27/4).

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan para santri tersebut, akan pulang ke Malaysia melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Sebelum melakukan perjalanan, para santri tersebut juga akan kembali menjalani pengecekan kesehatan, dan rapid test atau tes cepat, di pesantren tempat mereka tinggal.


"Senin pagi di rapid (test) lagi sebelum berangkat ke bandara. Pukul 08.30 WIB sampai di bandara," kata Heru, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (25/4). Para santri akan ditempatkan dalam rombongan 10 bus, yang telah diatur kapasitas penempatannya dengan protokol physical distancing. Satu bus kata dia hanya boleh diisi dengan separuh total kapasitas saja.

"Berangkat dari Magetan menggunakan bus. 1 bus 15 penumpang, dan menggunakan 10 bus. Di dalam pesawat nanti akan ditangani oleh dinas kesehatan Malaysia," katanya.

"Kapasitas bus 30 penumpang, tapi nanti akan diisi hanya 15 penumpang saja," tambahnya.

Sebelumnya, klaster Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan ini bermula saat 43 santri asal Malaysia, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, saat kembali ke negaranya.

Dari temuan ini, sekitar 305 santri yang masih ada di dalam pondok menjalani rapid test. Hasilnya, 31 santri dinyatakan reaktif. Dan 16 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Sementara itu pasien positif virus corona (Covid-19) di Magetan kembali bertambah. Pada Sabtu (25/4) tercatat ada 16 pasien baru, dan seluruhnya berasal Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Karas, Magetan.

Hal itu dibenarkan oleh oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan, Said Muchlissun. Ia mengatakan penambahan ini merupakan angka tertinggi di Magetan sebab terjadi hanya dalam sehari.

"Ini merupakan rekor terbesar di Magetan selama ini. Yang sangat memprihatinkan ini berasal dari satu area saja dan berasal bukan hanya dari lintas daerah tetapi sudah dari lintas negara," ujar Saif melalui pernyataan resminya, Sabtu (25/4).

Saif melanjutkan, pasien baru itu mulanya diketahui melalui rapid test yang dilakukan Selasa dan Rabu (21-22/4), terhadap 305 santri. Kemudian dari 305 itu diperoleh hasil 31 orang yang reaktif.

Dari 31 orang tersebut, kemudian mereka menjalani tes swab polymerase chain reaction (PCR). Dan diketahui sebanyak 16 orang terkonfirmasi positif corona.

"Yang terkonfirmasi positif kali ini semuanya tinggal di satu area di wilayah kecamatan Karas, Magetan. Mereka berasal dari pondok pesantren terbesar di Magetan dari berbagai etnis/lintas negara," ujarnya.

Saif merinci, 16 pasien positif tersebut berasal dari berbagai negara yang berbeda. Dan ada pula yang WNI dari berbagai daerah di Tanah Air. Seluruhnya merupakan penghuni pesantren Temboro.

"Warga negara Malaysia sebanyak 8 orang, warga Thailand 1 orang, warga Lampung 1 orang, warga Lombok 1 orang, warga Kendari 1 orang, warga Makasar 1, warga Temanggung 1 orang, dan warga Magetan 2 orang," kata dia.

Sebelumnya, klaster Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan ini bermula saat 43 santri asal Malaysia, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, saat kembali ke negaranya. (fey/mik)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/3aBh2wQ

April 26, 2020 at 08:43AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "164 Santri Malaysia di Magetan akan Dipulangkan dari Juanda"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.