Bahkan, pemerintah melarang warga untuk mudik pada saat Ramadan dan lebaran Idul Fitri. Kebijakan itu direalisasikan dengan melarang moda transportasi umum untuk beroperasi mengangkut penumpang dari satu wilayah ke wilayah lain.
Keberadaan masyarakat di rumah selama Ramadan secara otomatis membuat trafik internet meningkat. Selain tetap untuk kepentingan bekerja dan belajar, internet dalam situasi saat ini telah menjadi sarana penting untuk mencari hiburan.
Telkomsel misalnya, memprediksi selama bulan puasa Ramadan dan Idul Fitri 1441 Hijriah akan terjadi lonjakan trafik komunikasi berbasis layanan broadband sekitar 20 persen.
Sedangkan untuk trafik layanan legacy voice dan pesan singkat atau SMS diprediksi akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari normal.
Hal itu juga didorong dengan semakin kuatnya adopsi masyarakat dalam pemanfaatan layanan broadband dan digital untuk mendukung produktivitas saat beraktivitas dari rumah di momen pandemi COVID-19 saat ini.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan Telkomsel telah memusatkan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan di sekitar 436 point of interest (POI) guna mengantisipasi hal tersebut.
Selain itu, Telkomsel menghadirkan 11.000 BTS baru berteknologi multi-band Long Term Evolution atau 4G, mengoperasikan tambahan 69 unit Compact Mobile BTS (COMBAT), serta menambah kapasitas gateway internet menjadi 6,100 Gbps (6 Tbps).
Sedangkan Xl Axiata memprediksi lonjakan trafik pada ramadan sekitar 15-20 persen. Untuk layanan percakapan sekitar 5 persen dan untuk layanan SMS trafiknya relative stabil.
"Berdasarkan data trafik lebaran tahun sebelumnya, umumnya kenaikan trafik akan terjadi di kota-kota Bandung, Cirebon, Tegal, Semarang, Surabaya, Madura, Medan, Lampung, Makassar, Banjarmasin, Lombok," ujar Plt Chief Techology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa.
Presiden Direktur & CEO PT XL Axiata Dian Siswarini berkata secara keseluruhan selama periode waktu diberlakukannya kebijakan WFH dan belajar dari rumah (SFH), untuk trafik layanan seluler terjadi peningkatan trafik sekitar 18 persen dari kondisi normal.
Sedangkan untuk layanan XL Home peningkatan trafik sekitar 20 persen dari kondisi normal.
Serupa dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo memprediksi kebutuhan telekomunikasi akan meningkat sebesar 20 persen dibanding hari normal, terutama di situasi yang berkembang belakangan ini.
Tingginya kebutuhan telekomunikasi pelanggan tercermin dari peningkatan trafik data sekitar 24 persen dan trafik telpon sekitar 11 persen dibandingkan hari biasa.
Aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pelanggan, antara lain YouTube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Adapun daerah yang tercatat mengalami peningkatan tertinggi berada di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk mengatasi peningkatan, Indosat mengaku sudah meningkatkan kapasitas layanan data sekitar 60 persen.
Adapun Smartfren membeberkan kenaikan trafik selama Ramadan sekitar 15-20 persen. Division Head Device Planning and Management Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan kenaikan trafik pada Ramadan tahun ini akan lebih banyak didorong dari aktivitas WFH, Study FH, dan nanti pada akhir Ramadhan syawalan from Home.
Sedangkan kenaikan trafik selama Ramadan dan lebaran tahun sebelumnya dikarenakan aktivitas masyarakat yang sangat tinggi, misal belanja, buka puasa bersama, mudik, dan kegiatan agama lainnya.
"Bagi smartfren, jaringan kita sudah sangat siap untuk meng-handle kenaikan traffic di masa Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Sukaca.
Sementara 3 Indonesia memprediksi adanya lonjakan lalu lintas data sebesar 10 persen yang terjadi dari satu minggu sebelum bulan Ramadan dimulai atau terjadi kenaikan sebesar 49 persen jika dibandingkan dengan periode Ramadan tahun lalu.
Prediksi kenaikan lalu lintas data yang signifikan itu, diklaim didorong oleh imbauan pembatasan fisik oleh pemerintah yang memicu peningkatan penggunaan internet untuk mendukung kegiatan bekerja, belajar, beribadah, serta bersosialisasi dari rumah.
Tahun ini, 3 Indonesia telah memfokuskan optimasi jaringannya di 216 point of interest (POI) yang terfokus pada daerah padat penduduk dan jalur transportasi logistik di seluruh Indonesia.
Secara lebih detail, terdapat 45 POI di Sumatera, 95 POI di Jabodetabek dan Jawa Barat, 41 POI di daerah Jawa lainnya, Bali, dan Nusa Tenggara, beserta 31 POI di Kalimantan dan Sulawesi. Penambahan 2.500 BTS juga dilakukan, serta penambahan kapasitas jaringan di 4.000 BTS di area padat penduduk.
(jps/DAL)https://ift.tt/2Y5JRyC
April 27, 2020 at 07:16AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trafik internet Akan Melonjak Selama Puasa Ramadan Imbas PSBB"
Posting Komentar