Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.080 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (12/11) sore. Mata uang Garuda menguat 0,04 persen jika dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.085 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yuan China menguat 0,24 persen, ringgit Malaysia menguat 0,03 persen dan bath Thailand menguat 0,31 persen.
Kemudian, yen Jepang menguat 0,16 persen, dolar Singapura menguat 0,07 persen dan dolar Taiwan menguat 0,13 persen.
Sebaliknya, won Korea Selatan melemah 0,13 persen, peso Filipina melemah 0,45 persen dan rupee India melemah 0,27 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak melemah terhadap dolar AS.
Poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, dolar Australia melemah 0,07 persen dan dolar Kanada melemah 0,01 persen. Hanya franc Swiss yang menguat 0,13 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan aset berisiko berpotensi masih menarik untuk para pelaku pasar hari ini. Hal tersebut disebabkan sentimen positif dari kemajuan pengembangan vaksin corona.
"Vaksin adalah faktor kunci yang bisa mengeluarkan negara-negara dari pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi kembali," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Ariston rupiah juga masih berpeluang menguat kembali ke area Rp14.000 per dolar AS dengan resisten di Rp14.150 per dolar AS hari ini.
"Ini didukung dengan masih adanya sentimen positif tersebut meskipun rupiah sedikit melemah kemarin karena konsolidasi," tandasnya.
(hrf/bir)https://ift.tt/3eSocjY
November 12, 2020 at 09:13AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Unjuk Gigi ke Rp14.080, Ditopang Progres Vaksin Corona"
Posting Komentar