Solois Billie Eilish mengaku mengalami krisis identitas dalam gaya berpakaian ketika mulai banyak tampil di depan publik sampai sekarang. Ia masih berjuang untuk melewati masa-masa itu.
Sebagaimana dilansir Ace Showbiz, Eilish identik dengan pakaian yang longgar dan lebih besar dari tubuhnya. Baik saat tampil di atas panggung, maupun saat menghadiri sebuah acara.
Pelantun lagu Bad Guy ini mengaku bahwa gaya berpakaian tersebut jauh dari gaya khasnya. Sampai saat ini Eilish masih mencari gaya berpakaian yang ia sukai.
"Untuk sementara waktu saat ini benar-benar mengalami sedikit krisis identitas. Saya pikir terakhir [merasakan krisis Identitas pada] Desember," kata Eilish dikutip dari Ace Showbiz.
Ia melanjutkan, "Saya tampil dalam beberapa radio, dan dalam semua penampilan saya merasa seperti pura-pura menjadi Billie Eilish."
Eilish menegaskan bahwa saat ini ia masih berusia 18 tahun. Lucunya, ia diharapkan sudah menemukan jati diri dan menjalaninya, padahal ia masih mencoba berbagai hal berbeda.
Selain gaya berpakaian, ia juga mencoba untuk merias tubuh dengan tato. Ia memiliki tato baru yang terletak di bagian tubuh intim sehingga tidak terlihat.
"Saya memang memiliki tato. Tapi kalian tidak akan pernah melihatnya," kata Eilish.
Terlepas dari krisis identitas, karier Eilish dalam dunia musik terbilang luar biasa. Album perdana bertajuk When We All Fall Asleep, Where Do We Go? mendapat ulasan positif dan berhasil mendapat banyak penghargaan.
Salah satu yang paling bergengsi adalah penghargaan Grammy Awards 2020. Billie berhasil meraih penghargaan Record of the Year, Album of the Year, Song of the Year, Best New artist dan Best Pop Vocal Album.
Selain itu, Eilish juga menyanyikan lagu tema film ke-25 James Bond, No Time to Die. Lagu tema yang juga dibuat oleh kakaknya, Finneas O'Connell, itu memiliki judul yang sama dengan filmnya.
(adp/bac)https://ift.tt/2VwAsxz
December 03, 2020 at 07:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Billie Eilish Ungkap Perjuangan Melewati Krisis Identitas"
Posting Komentar