Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 waktu New York, Amerika Serikat. Ambar Ditya buru-buru menutup laptop dan menghampiri anaknya yang tengah bermain sendiri di tempat tidur.
Sebelum menidurkan sang anak, Ambar rutin melakukan video call dengan kedua orang tuanya di Bekasi. Di sana, waktu baru menunjukkan pukul 09.00 WIB.
"Halo eyang uti, eyang akung, Zayn hari ini sudah delapan bulan loh," kata Ambar saat bercengkrama dengan kedua orang tuanya melalui video call sambil memangku sang anak
Ambar mengatakan rasa rindu dan sedih kerap membuncah, terutama ketika tengah menelepon kedua orang tuanya.
Sudah setahun lebih Ambar belum pulang ke Indonesia. Dia bahkan melahirkan anak pertamanya jauh dari orang tua di masa yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, pandemi virus corona.
Kepada CNNIndonesia,com, Ambar bercerita bahwa semula dia berencana mendatangkan kedua orang tuanya ke New York setelah melahirkan agar ibu dan ayahnya bisa melihat cucu kedua mereka.
"Tapi apa boleh buat rencana itu buyar setelah pandemi menyebar. Sedih sih, sampai umur delapan bulan ini, Zayn belum pernah ketemu kakek neneknya," kata Ambar bercerita via telepon pada Senin (14/12).
Ambar menuturkan dia sempat nekat berencana pulang ke Indonesia bersama suaminya dan anak mereka. Namun, ia mengaku tidak tega dan takut menularkan virus kepada kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia.
"Mau mendatangkan orang tua ke sini (AS) pun takut karena di sini masih tinggi tren penularan corona," ujarnya.
Amerika Serikat memang masih menjadi negara dengan angka penularan dan kematian akibat corona tertinggi di dunia.
Berdasarkan data Worldometer per Minggu (27/12), AS tercatat memiliki lebih dari 19 juta kasus Covid-19 dan hampir 340 ribu kematian.
Vaksinasi virus corona di AS sudah mulai dilakukan secara terbatas. Namun, Ambar masih ragu apakah akan melakukan vaksinasi ketika sudah tersedia bagi publik.
"Belum tahu ya, masih pikir-pikir dulu karena ya ngeri ada apa-apa juga karena belum ketahuan efek sampingnya apa. Apalagi vaksin corona terbilang singkat banget dikembangkannya," kata Ambar.
Durian hingga Wajah Cantik Perempuan Arab
Berbeda dengan Ambar, Gabriel Firmansyah justru dengan senang hati menjadi relawan vaksinasi corona di Uni Emirat Arab.
Pelajar asal Serang, Banten, itu menjadi salah satu relawan program vaksinasi menggunakan vaksin Sinopharm buatan China National Pharmaceutical Group Corporation.
Gabriel menerima suntikan pertama vaksin pada Jumat (11/12) lalu. Suntikan kedua akan diberikan 21 hari setelahnya.
"Sejauh ini semuanya tidak ada gejala atau efek samping apa-apa sih, paling ya efek nyeri setelah disuntik saja," kata mahasiswa Muhammad Bin Zayed University for Humanities itu.
Gabriel sudah tinggal di Uni Emirat Arab, tepatnya Al Ain, sejak ia menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2012.
Gabriel tinggal di asrama bersama pelajar penerima beasiswa lainnya selama lebih dari delapan tahun tinggal di salah satu negara jazirah Arab itu,
Pandemi, kata Gabriel, menimbulkan sejumlah tantangan baru bagi dirinya. Ia jadi semakin jarang pulang ke kampung halaman.
"Karena pandemi ini saya sudah satu setengah tahun enggak pulang ke Indonesia. Udah lama enggak ngerasain duren nih," canda Gabriel saat bercerita.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
|
Ia bersyukur modal tinggal di asrama yang ketat tak menjadikannya merasa kaget ketika pemerintah Uni Emirat Arab memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) dan pembatasan pergerakan lainnya sebagai upaya menekan angka penularan corona.
Alih-alih kesepian, Gabriel mengatakan hidup di asrama selama lockdown menjadikan dirinya lebih produktif. Ia bisa lebih banyak menyisihkan uang untuk menabung dan belajar investasi.
Selain itu, Gabriel mengaku semakin konsentrasi belajar karena minim aktivitas ke luar rumah yang membuatnya terdistraksi.
"Paling ya jadi enggak bisa ke mal setiap weekend lagi aja sih, terus harus pakai masker setiap ke mana-mana. Yang tadinya kalau ke mal bisa liat banyak cewek Arab, sekarang semua ceweknya pakai masker hahaha jadi enggak seru lagi kalau ke mal," ujar Gabriel bergurau.
Jepang yang Lengang
BACA HALAMAN BERIKUTNYAhttps://ift.tt/3nY9ZFS
December 28, 2020 at 07:03AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Susah Senang Hadapi Pandemi di Negeri Orang"
Posting Komentar