Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menemukan sebanyak 30,16 persen mahasiswa di Indonesia memiliki sikap toleransi beragama yang tergolong rendah atau sangat rendah. Persentase tersebut memiliki arti bahwa satu dari tiga mahasiswa Indonesia memiliki sikap intoleransi beragama yang cukup tinggi.
"Sebanyak 24,89 persen mahasiswa memiliki sikap toleransi beragama yang rendah, dan sebanyak 5,27 persen lainnya tergolong memiliki sikap toleransi beragama yang sangat rendah. Bila digabungkan, sebanyak 30,16% mahasiswa Indonesia memiliki sikap toleransi beragama yang rendah atau sangat rendah," kata Peneliti dari PPIM UIN, Sirojuddin Arif saat memaparkan hasil penelitiannya dalam webinar yang bertajuk 'Toleransi Beragama di Perguruan Tinggi', Senin (1/3).
Meski begitu, Sirojuddin mengatakan sekitar 69,83 persen mahasiswa di Indonesia memang memiliki sikap toleransi beragama yang cukup tinggi. Sementara 20 persen di antaranya memiliki toleransi yang sangat tinggi terhadap pemeluk agama lain.
"Secara umum, toleransi mahasiswa Indonesia cukup tinggi. Namun, satu dari tiga mahasiswa memiliki sikap toleransi beragama yang tergolong rendah atau sangat rendah," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Sirojuddin juga memaparkan jenis perguruan tinggi dengan tingkat toleransi rendah hingga paling tinggi. Bila dilihat dari jenis Perguruan Tinggi, mahasiswa dari perguruan tinggi berbasis agama ditemukan memiliki tingkat toleransi paling rendah.
"Disusul PT Swasta (PTS), PT Negeri (PTN), dan PT Kedinasan (PTK)," kata dia.
Hasil penelitian ini kata Sirojuddin, menunjukkan dua hal penting yang berkorelasi kuat dengan toleransi beragama di kalangan mahasiswa. Pertama, interaksi sosial dengan kelompok yang berbeda memiliki korelasi positif yang kuat dengan toleransi beragama.
Interaksi antarkelompok ini bisa berlangsung dalam hubungan pergaulan sosial, kerja sama, dan diskusi atau tukar pikiran dengan sesama mahasiswa. Pada saat bersamaan, penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan tertentu, seperti lembaga dakwah kampus, berkorelasi negatif dengan toleransi beragama.
Kedua kata dia, penelitian ini juga menunjukkan bahwa iklim sosial kampus berkorelasi dengan toleransi beragama mahasiswa.
"Kami menemukan bahwa kebijakan kampus terhadap kelompok minoritas keagamaan mahasiswa dan sikap toleransi beragama dosen berkorelasi positif dengan toleransi beragama mahasiswa," kata dia.
"Semakin tinggi tingkat toleransi beragama dosen dan penerimaan atau penghormatan kampus terhadap kelompok minoritas, semakin tinggi pula toleransi beragama mahasiswa," lanjutnya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang dilakukan secara nasional di 34 provinsi. Penelitian ini berhasil mengambil sample dengan teknik stratified random sampling, sebanyak 92 PT dari 100 PT yang direncanakan, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Banyaknya PT yang diambil sebagai sampel di setiap provinsi ditetapkan secara proporsional terhadap jumlah mahasiswa yang ada di provinsi tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada 1 November - 27 Desember 2020 secara serentak di seluruh wilayah penelitian. Data berhasil didapatkan dari 2.866 mahasiswa (pada 92 PT), 673 dosen (pada 87 PT), dan 79 perguruan tinggi.
(tst/ain)https://ift.tt/3r8WnJB
March 02, 2021 at 07:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Riset PPIM UIN: Satu dari Tiga Mahasiswa Intoleran"
Posting Komentar